Perjalanan hidup gw, membuat gw terpaksa jadi orang lain. Dan terima kasih buat kalian yang terus mengizinkan gw jadi diri sendiri. Kalian mengajarkan gw soal cara untuk memang mengakui kalau proses gw sampai saat ini adalah proses hidup yang sulit dan terus mengajarkan jadi orang baik. Punya trial suicide dari tahun 2015 - sekarang dan selalu terlintas pikiran bahwa kehidupan kematian lebih baik. Membuat gw selalu memikirkan kata - kata dalam podcast ini, gw selalu membutuhkan cerita kalian biar gw merasa ada arti dalam hidup dan meyakinkan gw kalau gw gak boleh mati dulu. Kadang, kalau perasaan tertolak datang dan gw merasa kata-kata orang tua menyakitkan, bandingan gw dengan orang lain. Bikin gw tambah sakit aja. Belum lagi, musim hidup yang masih tetap dalam Padang gurun membuat gw jadi makan tertekan. Paling sakit, waktu gw berprestasi tapi orang tua gw gak peduli. Rasanya makin yakin kalau gw mati adalah jalan terbaik. Sekali lagi, gw berterima kasih kepada kalian. Tapi, emang gw selalu tanya Tuhan soal kapan gw pulang ke rumah Bapa. Gw juga kadang gak kuat soalnya, dengan proses hidup seperti ini. Dewasa sebelum waktunya terus pas Gede berusaha jadi anak-anak. Sampe sekarang, gw masih bingung siapa gw sebenarnya. Cuman, gw berusaha buat yakin in diri bahwa gw ada berarti ada tujuan Tuhan. Mungkin buat ajarin kalian kalau orang yang hidup berdampingan dengan depresi itu memang nyata dan ada. Dan gw cuman pen pulang aja sebenarnya. If God call me to back, aku akan ingat kalian. Love you, guys!