Sering merasa nggak enak untuk ngomongin sesuatu yang sensitif sama pasangan atau sahabat atau tim kerja nggak? Atau bahkan nggak-enakan untuk menegur suatu kesalahan yang nggak disadari seseorang gitu? Sebetulnya nggak-enakan itu jelek nggak sih? Nah, kami yang ekstrovert vs introvert ini membahasnya di sini.

Kadang-kadang kita berusaha memberi support bagi pasangan, atau sahabat, atau rekan kerja tapi ternyata bentuk support yang menurut kita adalah sebuah support itu bukan sebuah support bagi orang yang kita support (nah lho!)

Banyak kali kita nggak bisa menikmati keberadaan kita di suatu tempat dengan orang-orang tertentu, misalnya keluarga, karena sebetulnya kita nggak memutuskan untuk "hadir" atau "be present" di situ. Ternyata dalam dunia orang dewasa keputusan diri adalah mata uang yang berlaku untuk bisa menikmati perjalanan hidup.

Semua orang yang terkoneksi dengan lingkaran dekatnya pasti selalu mulai dengan persamaan. Yang dicari selalu hal-hal yang sama, bahkan alergi dengan perbedaan. Tapi haruskah segala sesuatunya sama?

Mana yang lebih long-lasting: berubah karena diomelin atau berubah karena kesadaran diri? Ternyata punya kesadaran diri untuk berubah itu anugrah lho...

Keadaan down bisa jadi trigger konflik karena kita belum mengenali kondisinya. Nah kalau begitu apa yang perlu dilakukan supaya waktu kita down tidak menjadi konflik? Simak yuk, podcast 20 menit ini!

Setiap orang PASTI punya kekurangan dan kelebihan. Saat membangun hubungan, keduanya pasti akan menonjol. Nah sudah jadi rahasia umum bahwa kekurangan cukup banyak merusak hubungan, seolah lupa ada kelebihan yang juga tidak sedikit. Jadi gimana nih memandang kekurangan masing-masing? Simak yuk!

Salah persepsi sering terjadi dalam sebuah hubungan karena banyak faktor. Apa yang perlu dilakukan? Simak aja yuk!

Menikmati kebersamaan atau kehadiran satu sama lain sangat mudah kalau kesamaan yang dikedepankan. Tapi bagaimana kalau justru perbedaan yang cukup mengganggu yang lebih menonjol? Apakah masih bisa menikmati kehadiran satu sama lain? Atau segitu mengganggunya sampai kita males untuk bersama lagi? Kami berbagi pengalaman kami nih di sini. Semoga bermanfaat ya!

Banyak konflik dalam hubungan sebetulnya kalau diurut-urut akarnya itu karena ada harapan atau ekspektasi yang kurang tulus dari kita. Jadi gimana dong? Simak yuk!