Bernardus Sumartok merupakan salah satu pemain e-commerce yang percaya
pada bisnis perjalanan wisata dan aktivitas lokal, akhirnya membuat bisnis startup
pertamanya Flamingo. Hanya bertahan 3 tahun sejak 2012, kemudian Flamingo
menyatakan tutup karena salah strategi bisnis.
Kemudian di tahun 2015, 3 orang Co-Founder Tripvisto termasuk Bernardus Sumartok
mengumumkan pendanaan awalnya. Tripvisto merupakan startup yang fokus dengan bisnis
yang sama sejak tahun 2014 dan telah menerima pendanaan dalam jumlah relatif besar
($1 juta di putaran pendanaan terakhirnya) dan didukung investor ternama (East Ventures, Gobi Partners).
Setelah 6 bulan berjalan Tripvisto telah memiliki tujuh orang pegawai, dengan fokus perusahaan
untuk mengembangkan tim ke customer service dan engineering sebagai core business Tripvisto.
Pada Oktober 2017, ternyata Tripvisto pun kembali harus menutup layanannya karena Tripvisto
dianggap kesulitan untuk fokus menjual paket. Bagi seorang Bernardus, 6 tahun menjalankan
bisnis dan kembali gagal, kemudian menyisakan hutang besar serta keluarga berantakan, adalah
hal yang ditakuti semua entrepreneur atau pemilik bisnis. Lantas bagaimana seorang Bernardus
menyikapi dan kembali menemukan hidupnya kembali "REINVENT LIFE/HIDUP".