Sekuntum Kisah Tentang Ramadan
Oleh : Nurhakiki Sonia.
Kita bahkan telah menemuinya lagi kali ini.
Kisah - kisah tentangnya pernah membuat kita begitu teramat rindu ingin bertemu.
Sebab beribu ribu kebaikan, Allah sandingkan dengannya.
Puji - pujian kita langitkan beriring gelombang - gelombang do'a untuk menanak harapan.
Namun kali ini Allah beri teguran, untuk kita yang menyibukkan diri dengan kefanaan.
Waktu mengeja kehilangan hal hal yang kita rencanakan, tapi kuharap kita tidak kehilangan ramadan.
Kutahu, kali ini terasa berbeda. Kau tau juga bukan ?
Kondisi yang begitu rumit jika kujelaskan.
Di masjid, tak ada gema tadarus beriringan
Sorak sorak anak kecil yang ikut membangunkan sahur kini digantikan sayup sepi di keheningan
Tak ada tempat berkumpul untuk berbagi kebahagiaan saat berbuka puasa
Senja telah pergi membawa cerita bahagia kita, saat2 ukhuwah begitu terasa hangat bersamanya.
Kudengar berita sore itu, kesedihan kian mengepul di batas batas senja.
Sementara malam akan ambruk dengan sejuta kisah pilu saudara kita.
Kehangatan menjamu dan menyambut ramadan amat berbeda kali ini.
Kisah kita dengan ramadan dihamparkan dengan warna yang berbeda.
Walau begitu, ada nyala do'a yang bermukim pada setiap malam - malam yang panjang.
Ramadan, banyak kabar yang membuatku begitu sendu
Jangan ia mengaburkan pandangan
Kamu ingin larut pada waktu waktu sedang menyimak indahnya firman Tuhan dalam kitab Al-Qur'an.
Ramadan, pada potongan - potongan waktu bersamamu.
Kami ingin akrab dengan ibadah - ibadah yang mendekatkan pada Tuhan.
Waktu demi waktu dengan ramadan
Semoga mengajarkan kita untuk memelihara asa dan harapan, rasa percaya dan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan semua do'a dan permintaan pada masa yang tepat untuk kita mendapatkan