Dalam hidup, kita pasti butuh seseorang yang selalu ada buat kita, yang mau meluangkan waktunya untuk mendengarkan cerita kita, salah satunya adalah teman. Teman ga sekedar menjadi pelipur lara di kala sedih, tapi teman juga menjadi tempat untuk saling berbagi kebahagiaan, menjadi sosok yang saling menguatkan, memberikan inspirasi dan bahkan menjadi partner dalam kegiatan produktif yang selalu mendukung atau bahkan menegur kita di kala kita melakukan kesalahan. Teman selalu bisa mengerti apa yang sedang kita rasakan, selalu siap mendengarkan keluh kesah kita. Teman bisa menjadi sosok yang sangat dekat, atau mungkin bisa menjadi sosok yang sangat jauh karena sebuah alasan. Seperti layaknya hubungan pertemanan di usia yang lebih dewasa, mungkin akan sulit untuk bertemu lagi dengan teman-teman terdekat kita, mungkin akan sulit untuk menyapa mereka, dan sulit untuk mengutarakan lagi keluh kesah kita, karena di usia produktif kita sudah semakin disibukkan dengan berbagai hal dan mungkin sudah lebih fokus dengan tujuannya masing-masing. Namun, teman sejati ga akan pernah ninggalin kamu gitu aja, mungkin intensitas bertemu dan komunikasi agak sedikit berkurang, tapi dukungan dan doa akan tetap ada. Well, kali ini gue akan ngobrol-ngobrol sama salah satu sahabat gue yang akan berbagi pandangan mengenai konsep pertemanan dengan segala dinamikanya. Mohon maaf kalau opini kita masih banyak kurangnya, atau rada sotoy dikit hehe, ini cuma pandangan kita aja ya, karena setiap orang pasti punya pandangan yang berbeda tentang konsep pertemanannya. Mohon maaf juga kalau audionya kurang maksimal, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi. Semoga bermanfaat, selamat mendengarkan✨ || IG : @aryangkasa