GEMBALA MENYAPA
Minggu, 5 Maret 2023
BERBAHAGIALAH ORANG YANG SUCI HATINYA KARENA MEREKA AKAN MELIHAT ALLAH
Bacaan: Mateus 5:8
“Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah”
Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan.
Kita pasti pernah melihat atau merasakan sesuatu yang membuat kita bahagia. Misalnya, kalau ada anggota keluarga yang sakit keras tanpa harapan, tetapi ternyata kemudian sembuh dan kembali segar bugar seperti sedia kala sesuai doa dan harapan kita, kita pasti senang, bersyukur dan bahagia.
Ketika saya SMA (SMAN VI Yogyakarta) setiap Presiden I RI yaitu Bung Karno (Ir. Soekarno) datang ke Yogyakarta dalam rangka kunjungan kerja /dinas, saya dan teman-teman sekolah saya didampingi oleh wali kelas sering diajak menyambut kedatangan Bung Karno di tepi Jl. Jendral Sudirman, dekat sekolah. Saya dan teman-teman diwajibkan membawa bendera merah putih kecil-kecil yang telah disediakan sekolah untuk dikibarkan dalam mengelu-elukan kedatangan Bung Karno tersebut. Dan ketika saya dan teman-teman berhasil melihat langsung bung Karno yang adalah Presiden I RI dan Proklamator Kemerdekaan RI tersebut ada perasaan senang, bangga dan bahagia.
Melihat anggota keluarga yang sakit dan sudah tanpa harapan tetapi ternyata kemudian sembuh dan kembali segar bugar, demikian juga melihat bung Karno. Presiden I RI, Proklamator Kemerdekaan RI saja ada perasaan senang, bangga dan berbahagia. Lebih-lebih kalau kita dapat melihat Tuhan.
Dalam ayat bacaan hari ini. Mateus 5: 8 Tuhan Yesus mengajarkan “Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah”
Dalam ayat tersebut disabdakan bahwa mereka yang “akan melihat Tuhan”, itu disebut sebagai orang yang “berbahagia”. Tentu saja tidak hanya berbahagia saja tetapi juga senang dan bangga.
Dengan kata-kata “akan melihat Allah” tersebut maksudnya yaitu dapat mengetahui bahwa Tuhan Allah itu ada. Bahwa dengan mata rohani dan mata hatinya orang mengalami perjumpaan dengan Tuhan Allah. Dapat mengetahui bahwa Tuhan Allah itu mahabesar, mahakuasa, maha kasih, maha baik, maha setia dan juga mengetahui bahwa Tuhan Allah adalah benteng perlindungan, penolong dan penyelamat. Dengan kata lain “dapat melihat Tuhan” juga dapat diartikan bahwa orang memiliki iman dan kepercayaan kepada Tuhan Allah.
Kalau Tuhan Yesus mengajarkan bahwa orang “akan melihat Allah” dalam arti seperti yang telah diuraikan di atas, Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa hal itu ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu bahwa orang harus :”suci hatinya”
Dengan kata :”suci hatinya”, itu berarti bahwa orang yang percaya kepada Tuhan Allah, itu harus hidup dalam kesucian hati. Hidup dalam kesucian hati yang berarti hidup suci, hidup kudus, menjauhkan dan menyingkiri dosa serta hidup dalam ketaatan kepada perintah dan kehendak Tuhan serta hidup dalam kebenaran FirmanNya. Dengan kata lain orang percaya harus selalu hidup dalam pertobatan dan kekudusan. Itulah kehendakNya. Karena Tuhan itu kudus (Masmur 99: 3,5,9, Yesaya 6:3, Wahyu 4:8), maka orang percaya atau umatNya juga harus hidup dalam kekudusan (Imamat 19:2, 1 Korintus 7: 34, Efesus 1: 4, 5: 27, 1 Perus 1:15-16, 2:9, Wahyu 4:8).
Hari ini, Minggu 5 Maret 2023 adalah Minggu Pra Paskah III. Dalam Minggu-minggu Pra Paskah jemaat diajak untuk merefleksi diri akan kehidupannya yang penuh dosa dengan hidup dalam pertobatan dan kekudusan. Dengan itulah maka orang percaya, umatNya layak untuk menerima karya pengorbanan dan penebusan Tuhan Yesus melalui kesengsaraanNya dan juga layak untuk menerima kemenangan kebangkitanNya yang berupa keselamatan kekal bersamaNya.
Tuhan beserta dan memberkati kita se jemaat. Amin.
[PR]