Suara Kipas

Andi merupakan seorang siswa dari keluarga yang berkecukupan, berbeda dengan Tono. Tono berasal dari keluarga yang tergolong mampu.

Perbedaan latar belakang keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar siswa selama pendemi covid. Andi dan Tono, merupakan siswa SMA Sukamaju yang sedang duduk di kelas XI. Dengan kemampuan belajar yang sangat berbeda. Berbagai masalah yang dihadapi tentu tidak sama untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh/daring, namun untuk mengatasi masalah tersebut tentu membutuhkan adaptasi untuk menghadapi pandemi saat ini. Begitu juga yang dialami oleh Andi dan Tono.

Andi merupakan seorang siswa dari keluarga yang berkecukupan, berbeda dengan Tono. Tono berasal dari keluarga yang tergolong mampu.

Perbedaan latar belakang keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar siswa selama pendemi covid. Andi dan Tono, merupakan siswa SMA Sukamaju yang sedang duduk di kelas XI. Dengan kemampuan belajar yang sangat berbeda. Berbagai masalah yang dihadapi tentu tidak sama untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh/daring, namun untuk mengatasi masalah tersebut tentu membutuhkan adaptasi untuk menghadapi pandemi saat ini. Begitu juga yang dialami oleh Andi dan Tono.

Gibran Abraham, seorang siswa yang duduk di bangku SMA kelas dua, memiliki bakat bermain musik yang luar biasa. Ia memanfaatkan itu untuk menghabiskan waktu di rumah selama masa karantina yang dimulai sejak tahun 2020.

Hingga suatu hari, ia mendapati keluarga baru yang menempati rumah kosong di depan rumahnya. Sejak itu, setiap Gibran bermain memainkan piano kesayangannya, ia merasa seseorang sedang mengawasinya. Tanpa ia ketahui, Tisha Salsabila, anak dari keluarga yang tinggal di depan rumahnya, tengah menatapnya dengan sorot mata tajam.

Drama disusun oleh Kelompok 3 (XI IPA 1), yang beranggotakan:

1. Adelia Nanda C. (01)

2. Ahmad Shabir R. (04)

3. Ainun Fikri D. (05)

4. Chandra Dewi S. (10)

5. Ervina Fatika S. (16)

6. Muhammad Fahrizal (22)

7. Muhammad Adeva (24)

8. Naufal Atha A. (28)

9. Raysha Aura N.N. (29)

Gibran Abraham, seorang siswa yang duduk di bangku SMA kelas dua, memiliki bakat bermain musik yang luar biasa. Ia memanfaatkan itu untuk menghabiskan waktu di rumah selama masa karantina yang dimulai sejak tahun 2020.

Hingga suatu hari, ia mendapati keluarga baru yang menempati rumah kosong di depan rumahnya. Sejak itu, setiap Gibran bermain memainkan piano kesayangannya, ia merasa seseorang sedang mengawasinya. Tanpa ia ketahui, Tisha Salsabila, anak dari keluarga yang tinggal di depan rumahnya, tengah menatapnya dengan sorot mata tajam.

Drama disusun oleh Kelompok 3 (XI IPA 1), yang beranggotakan:

1. Adelia Nanda C. (01)

2. Ahmad Shabir R. (04)

3. Ainun Fikri D. (05)

4. Chandra Dewi S. (10)

5. Ervina Fatika S. (16)

6. Muhammad Fahrizal (22)

7. Muhammad Adeva (24)

8. Naufal Atha A. (28)

9. Raysha Aura N.N. (29)

Pada masa pandemi ini semua terasa berbeda, tidak dapat berkumpul dengan teman. Pastinya rasa bosan sering datang, begitu pula yang terjadi dengan anak yang bernama Firna. Sudah lebih dari 1 tahun ia bersekolah dari rumah. Tak ada yang dapat ia lakukan selain berdiam diri di rumah, membuatnya memikirkan ide yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Ia melanggar peraturan pemerintah dengan membujuk teman temannya untuk nongkrong.

Menceritakan kisah seorang gadis bernama Nola. Semenjak pandemi, keseharian Nola tidak ada yang istimewa. Hingga suatu malam, ia harus menghadapi kenyataan yang sangat pahit. Kenyataan yang tak pernah ia inginkan. Namun, ia memiliki orang-orang di sekitarnya yang selalu ada untuk Nola. Penasaran bagaimana cara Nola menghadapinya? Bagaimana cara teman-teman Nola membantunya? Dengarkan podcast kami ya 😆🙌🏻

Halooo🙌🏻

Ga kerasa ya udah setahun lebih kita belajar di rumah. Kita ada cerita berjudul “Terima Kasih, Covid-19“, untuk menemani kalian di rumah. Podcastnya akan dirilis pada tanggal 15 Mei 2021. Jangan sampai kelewatan yaaa😆

Mari kita kembali melihat kilas balik perjalanan menuju Proklamasi. Sedikit akan diceritakan mengenai proses detik-detik menjelang kemerdekaan RI pada 1945. Kelompok : Adelia Nanda Calista (01), Chandra Dewi Sukmawati (10), Dewi Aulia Rismala (11), Dian Tri Ayunda (12), Moh. Fahrizal Airlangga (22), Syafira Azizah Nur H. (32)

Peristiwa detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia, oleh : 1. Adi Kurnia Putra (02)

2. Amanda Julia Putri (06)

3. Eifelline Marsyanda (14)

4. M. Najamuddin A. A. (25)

5. M. Ridho Maulana (26)

6. Rifda Aliffia (30)

Nama anggota: •Adinda Amalia Putri (03) • Enggita Dwi Anggraini (15) • Ervina Fatika Sari (16) • Fina Nur Herawati (18) • Fitri Ayu Retnowati Waspodo (19)•