Telah kuciptakan malam.
Pisau-pisau kilat yang kering berpusar di rambutku.
Sesungguhnyalah maut dan gairah adalah takdirku!
Aku tutup rakaat rakaat panjang dengan doa-doa dosa masa silamku.
Arwah-arwah burung merayapi ketiadaan waktu.
Harapan-harapanku menjelma jurang jurang yang digali pilu. Kabut menyimpan mayat seorang pemabuk.
Dentuman-dentuman raib bergumpaan dihatiku.
Kekosongan mengangkut kisah-kisah guntur.
Aku menjelma bulan, terbunuh di tengkukmu.
Tapi, betapakah kulihat sosok-sosok hujan mengucur dari bangkai-bangkai bayang-bayangku!
Biarlah seluruh pengetahuanku membusuk dan kejahatanku beku dalam bisu.
Kini, aku persenjatai diriku dengan derita, tak akan pernah terbayang olehmu.
Kelak sukmaku sendiri, terkutuk, memuja seluruh kegelapan di tubuhmu.