Kalau aku seringnya liat yang di gedung-gedung. Kalau diperjalanan gak pernah ketemu apa-apa. Kalau yang di jalan cuman denger cerita orang aja.

Ada tikungan ke kiri lumayan landai, ada pohon gede juga di kiri jalan. Mulai kecium aroma wangi, makin lama kok makin deket kayak di depan hidung, padahal pake helm fullface. Eh, tiba-tiba ada sesosok cewek dengan kain merah dan rambut panjang, cukup tinggi sekitar 2 meter, lagi berdiri di bawah pohon.

Siapa sangka, yang awalnya cuman bercanda ternyata malah jadi doa.

Kalau disuruh milih, mending kita milih ke safety nya dulu kalau modif. Ya kalau bisa sih dua-duanya, aman dan nyaman. Tapi tetep, utamain amannya.

Pas pertama kali itu aku dibawain kaos 3, sempak 2, celana 1, trus dikasih sangu 200rebu, kan lumayan yak.

Konsep modifikasi terakhir seperti apasih yang diinginkan para bikers? Yang setelah itu tidak ingin diubah lagi.

Karna Honda Bikers Day 2014 itu di Bali, dan waktunya tidak memungkinkan, kita nggak jadi gas. Diganti deh jadi tahun 2015 kita liburan ke Bali.

Aku nemu sebuah rumah di pinggir jalan, di tengah hutan. Rumahnya gede, kayak rumah jaman dulu, ada pendoponya.

Niat awalnya mau ke Bromo, tapi diracunin sama anak-anak HSFCI Surabaya, katanya nanggung kalo nggak sekalian ke Bali. Akhirnya jadi ke Bali, walaupun di Bali diracunin lagi buat ke Bima.

Jalanan sepi, banyak makam-makam tua yang dikasih kain putih. Perjalanan yang harusnya memakan waktu sekitar 4 jam, ini 6 jam lebih.