Fluent Fiction - Indonesian:
The Artifact That Shook Ubud: A Story of Tradition and Choices Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-06-18-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Di bawah langit biru cerah Ubud, Bali, hamparan sawah hijau membentang luas hingga sejauh mata memandang.
En: Under the bright blue sky of Ubud, Bali, a vast expanse of green rice fields stretched out as far as the eye could see.
Id: Raka, seorang petani muda yang rajin, membungkuk di tengah sawah.
En: Raka, a diligent young farmer, was bent over in the middle of the fields.
Id: Hari itu cerah, dan persiapan untuk hari raya Galungan membawa semangat tersendiri dalam setiap langkahnya.
En: The day was bright, and preparations for the Galungan festival brought a special spirit to each of his steps.
Id: Saat mencangkul tanah dengan semangat, cangkul Raka menyentuh sesuatu yang keras.
En: While enthusiastically hoeing the ground, Raka's hoe struck something hard.
Id: Dengan penasaran, ia menggali lebih dalam dan menemukan sebuah artefak kuno.
En: Curious, he dug deeper and discovered an ancient artifact.
Id: Bentuknya unik, dengan ukiran halus yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
En: Its shape was unique, with fine carvings he had never seen before.
Id: Hatinya bergetar.
En: His heart trembled.
Id: Apakah benda ini membawa keberuntungan atau malah sebaliknya?
En: Would this object bring fortune or the opposite?
Id: Raka membawanya pulang dan menunjukkannya kepada Dewi, adik perempuannya yang selalu memegang teguh tradisi.
En: Raka took it home and showed it to Dewi, his sister who always held firmly to tradition.
Id: "Kak Raka, mungkin ini pertanda buruk.
En: "Kak Raka, maybe this is a bad sign.
Id: Kita harus lebih berhati-hati.
En: We must be more careful.
Id: Jangan sembarangan," kata Dewi, mengingatkan.
En: Don’t do anything reckless," Dewi cautioned.
Id: Namun, Raka merasa ini adalah peluang besar untuk memperbaiki nasib keluarganya yang sederhana.
En: However, Raka felt this was a great opportunity to improve the fortunes of his modest family.
Id: Ia berpikir untuk menjual artefak tersebut agar kehidupan mereka lebih baik.
En: He thought about selling the artifact to better their lives.
Id: Arif, seorang sejarawan yang sering berkunjung ke desa, diajak untuk memberikan pendapatnya.
En: Arif, a historian who frequently visited the village, was invited to give his opinion.
Id: "Ini sangat berharga, tetapi mungkin ada dampak yang harus kita pertimbangkan," ujar Arif penuh kebijaksanaan.
En: "This is very valuable, but perhaps there are consequences we must consider," said Arif wisely.
Id: Keberadaan artefak ini mulai menimbulkan gangguan kecil.
En: The presence of the artifact began causing minor disturbances.
Id: Beberapa kerbau sakit, panen tampak terancam gagal.
En: Some buffalo fell ill, and the harvest seemed threatened.
Id: Masyarakat mulai berbisik, menyalahkan artefak sebagai sumber kesialan.
En: The community started whispering, blaming the artifact as the source of misfortune.
Id: Dewi semakin cemas.
En: Dewi became increasingly anxious.
Id: "Raka, kita harus mengembalikannya.
En: "Raka, we must return it.
Id: Ini demi kebaikan kita semua," desak Dewi.
En: This is for the good of us all," insisted Dewi.
Id: Hari perayaan Galungan semakin dekat, dan tiba-tiba cuaca berubah.
En: The day of the Galungan celebration drew closer, and suddenly the weather changed.
Id: Awan gelap berkumpul, dan badai besar melanda desa, merusak sawah dan mengancam rumah-rumah.
En: Dark clouds gathered, and a great storm hit the village, destroying the fields and threatening homes.
Id: Para tetua desa melihat fenomena ini sebagai tanda kemarahan dewa-dewa yang diganggu keteraturan alamnya.
En: The village elders saw this phenomenon as a sign of the gods’ anger, disturbed by the disruption of nature's order.
Id: Di tengah hujan deras, Raka merasakan beban di hatinya.
En: In the midst of the heavy rain, Raka felt a burden on his heart.
Id: Ia menyadari bahwa keinginan untuk maju tak boleh mengorbankan keharmonisan tradisi.
En: He realized that the desire to progress should not sacrifice the harmony of tradition.
Id: Bersama Dewi, ia kembali ke sawah, mengubur artefak dengan permohonan maaf kepada roh leluhur dan alam semesta.
En: Together with Dewi, he returned to the fields, burying the artifact with apologies to the ancestral spirits and the universe.
Id: Perlahan, badai reda, dan desa kembali damai.
En: Slowly, the storm subsided, and the village returned to peace.
Id: Raka belajar sesuatu yang penting hari itu. Bahwa keharmonisan antara kemajuan dan tradisi harus dijaga.
En: Raka learned something important that day: the harmony between progress and tradition must be preserved.
Id: Ia pulang dengan hati yang tenang, berjanji akan lebih bijak dalam setiap langkah.
En: He returned home with a peaceful heart, promising to be wiser in every step.
Id: Desa Ubud kembali bersiap merayakan kemenangan dharma, dengan Raka yang kini lebih menghargai tiap akar tradisinya.
En: The village of Ubud once again prepared to celebrate the triumph of dharma, with Raka now more appreciative of every root of his traditions.
Vocabulary Words:
- expanse: hamparan
- diligent: rajin
- artifact: artefak
- unique: unik
- carvings: ukiran
- trembled: bergetar
- reckless: sembarangan
- modest: sederhana
- historian: sejarawan
- opportunity: peluang
- consequences: dampak
- disturbances: gangguan
- harvest: panen
- whispering: berbisik
- misfortune: kesialan
- anxious: cemas
- elders: tetua
- phenomenon: fenomena
- harmony: keseimbangan
- tradition: tradisi
- sacrifice: mengorbankan
- ancestral: leluhur
- universe: alam semesta
- subside: reda
- triumph: kemenangan
- appreciative: menghargai
- root: akar
- gathered: berkumpul
- storm: badai
- threatened: mengancam