Dalam budaya patriarki, bentuk-bentuk ketidakadilan gender sering ditemui tidak hanya dalam pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. Di luar itu, ada atribut-atribut yang dilekatkan oleh masyarakat kepada masing-masing gender ini, misalnya laki-laki sejati harus memiliki sifat-sifat maskulin seperti berani, macho, pantang menangis atau mengungkapkan perasaan yang emosional. Sedangkan perempuan seharusnya berjiwa lembut, penyayang, tidak boleh memberontak dan cengeng. Atribut pembeda ini seringkali merugikan tidak hanya bagi laki-laki namun juga perempuan, sebab laki-laki dituntut untuk memiliki kuasa atas posisi perempuan melalui atribut-atribut tersebut. Konsep maskulinitas yang merugikan ini yang disebut dengan toxic masculinity. Dengarkan obrolan Podcast seru kali ini, bersama Kak Alan dari Pilar PKBI Jawa Tengah.