Warisan Agung Naskah Nusantara

Perang Paregreg. Catatan tentang raja-raja yang naik tahta. Catatan adanya gunung meletus dan kelaparan besar. Catatan terakhir adalah meletusnya gunung berapi pada tahun Saka 1403. Catatan di Kitab Pararaton selesai. Naskah disalin pada tahun 1522

Patih Gajah Mada sudah berhasil mewujudkan sumpahnya. Beberapa tahun kemudian ia meninggal dan setelah 3 tahun digantikan oleh Gajah Enggon. Catatan keturunan raja-raja Majapahit dan berakhir dengan Paregreg.

Penaklukan Sadeng. Gajah Mada dilantik menjadi Patih Amangkubumi dan mengucapkan Sumpah Palapa. Terjadinya Peristiwa Bubat antara orang-orang Sunda dan Majapahit.

Majapahit di bawah pemerintahan Jayanagara. Gajah Mada memulai karir politiknya sebagai Bayangkara.

Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja Majapahit. Anaknya, Kalagemet, kemudian menggantikan dia menjadi Raja Jayanagara. Banyak pemberontakan yang terjadi. Dilakukan oleh teman-teman perjuangan Raden Wijaya.

Pasukan Tatar dan Majapahit menyerbu Daha. Setelah berhasil mengalahkan Daha, Tatar dihancurkan oleh Majapahit dengan sebuah siasat.

Nasehat Wiraraja supaya Raden Wijaya menyerah kepada Raja Jayakatong di Daha. Raden Wijaya kembali ke Daha dan diterima oleh Raja Jayakatong. Ia kemudian membuka hutan Terik yang kelak bernama Majapahit.

Raden Wiraraja mengundurkan diri dari pasukan Daha. Lalu melarikan diri ke Sumenep, meminta perlindungan kepada Arya Wiraraja.

Pasukan Daha di bawah Raja Jayakatong menyerbu Shri Kretanegara. Raden Wijaya memimpin pasukannya untuk menghalau serangan pasukan Daha, tetapi gagal. Shri Kretanegara gugur.

Kegagalan Panji Tohjaya membunuh keponakannya berujung pada kudeta berdarah yang mengakibatkan kejatuhan dari tahtanya. Kisah Sri Kretanegara naik tahta.