Share Women, Work & Untold Stories
Share to email
Share to Facebook
Share to X
"Hah? Kamu kepala divisinya? Ah masa sih? Kamu kan perempuan, tempat kerja kamu kan banyak laki-lakinya."
Kalimat tersebut sering kali Nur Saadah dengar dari teman perempuan dan laki-lakinya saat ia memperkenalkan diri sebagai kepala divisi di sebuah perusahaan event organizer. Nur Saadah hanya satu di antara sekian banyak pekerja perempuan di posisi pemimpin yang sering diragukan kepemimpinannya hanya karena gendernya.
Walau terkadang diremehkan, Nur Saadah tak berkecil hati. Ia terus membuktikan kapabilitasnya sebagai pemimpin.
Bagaimana perjalanan Nur Saadah dalam mendapatkan kepercayaan orang-orang, khususnya koleganya? Mari simak episode terakhir dari rangkaian podcast Women Work & Untold Stories yang akan diceritakan oleh Pemimpin Redaksi Magdalene.co, Devi Asmarani.
Sampai jumpa di podcast-podcast lainnya!
“Bunda, Bunda, kapan di rumah aja?”
Hati ibu mana yang nggak nyes ketika anaknya bertanya seperti ini saat ia harus bekerja? Pengalaman macam ini juga dirasakan Nadya, seorang perempuan pekerja, akhirnya memilih berhenti bekerja untuk mengurus anaknya di rumah.
Awalnya Nadya mencoba untuk menjalani keduanya, tetapi hal ini semakin berat sebab kantornya tidak melakukan work from home.
Bagaimana Nadya menjalani kehidupannya sebagai ibu pekerja dan akhirnya memutuskan untuk menjadi full time ibu rumah tangga?
Yuk simak kisah selengkapnya yang dituturkan oleh influencer Ibuk Okke (Mamamolilo) seorang influencer yang fokus pada isu parenting.
Jadi pengusaha perempuan itu, apalagi yang sedang merintis usahanya, ternyata lebih sulit dari bayangan Zena, seorang pengusaha perempuan yang saat ini memiliki online shop aksesoris dan dekorasi dinding.
Awal merintis usahanya, ia menghadapi berbagai macam tantangan, salah satunya terkait akses ke pendanaan. Saking sulitnya, ia mesti berstrategi dengan ayahnya agar pengajuan bantuan dananya dikabulkan. Tidak hanya itu, Zena juga sering kali mendapat omongan miring soal pilihannya untuk membuka usaha.
Bagaimana ya kisah Zena dalam menghadapi berbagai tantangan ini? Yuk simak cerita selengkapnya yang dituturkan oleh pengusaha, Gita Sjahrir.
“Ngapain kamu jadi jurnalis? Sering pulang malem, kayak perempuan enggak bener aja. Nanti malu diomongin tetangga."
Sudah lama Debbie, seorang editor media online, bercita-cita menjadi jurnalis. Akan tetapi dari awal, sang ibu sangat menentang cita-citanya itu. Alasannya, sang ibu menganggap pekerjaan tersebut sangat berbahaya dan enggak pantas untuk perempuan.
Akibatnya, Debbie sering cekcok dengan ibunya dan hal ini menyebabkan kesehatan mental Debie terganggu.
Walaupun menghadapi berbagai tantangan, Debbie tetap melanjutkan cita-citanya bekerja di media. Bagaimana ya, cara Debbie menghadapi tantangan tersebut? Yuk kita dengar kisah Debbie selengkapnya yang dituturkan oleh aktivis feminis, Agri Merinda.
Pernah nggak sih di sebuah rapat, kamu sedang menyampaikan pendapat, tapi kolegamu malah menertawakan dan merendahkan pendapat kamu?
Pasti kita sedih banget saat pekerjaan dan keberadaan kita di kantor diremehkan. Rasanya pengen cepet-cepet resign karena udah nggak tahan lagi berada di lingkugan kerja kayak begitu.
Hal ini sering dirasakan oleh para pekerja, salah satunya Syufra. Ketika baru terjun ke dalam isu humanitarian, atasannya sering kali meremehkan Syufra, dan membuat dirinya merasa sangat useless.
Tapi, ada satu titik yang mengubah hidup Syufra dan membuat ia kembali bangkit. Yuk simak cerita Syufra yang dituturkan oleh musisi Dira Sugandi.
Kekerasan seksual bisa terjadi di mana saja, termasuk di ruang redaksi media.
Rena, seorang pekerja media perempuan mengalami kekerasan seksual saat ia bekerja di sebuah media. Dengan berbagai modus termasuk dengan dalih pekerjaan, pelaku melakukan kekerasan seksual berkali-kali kepada Rena.
Ironisnya, media tersebut dikenal sebagai media yang memberitakan ketidakadilan serta kekerasan seksual, namun abai terhadap keamanan redaksinya sendiri dari kekerasan seksual dan tidak memiliki SOP terkait hal ini.
Simak kisah Rena yang dituturkan oleh news anchor dan aktris, Azizah Hanum dalam podcast Women, Work & Untold Stories.
“Legowo aja, gaji dia lebih gede soalnya dia udah berkeluarga, kamu kan masih single.”
Pernah nggak kamu mengalami atau mendengar curhat temanmu soal gaji yang lebih kecil, tapi beban kerjanya lebih banyak dari karyawan lain hanya karena masih single?
Hal ini ternyata juga dialami oleh banyak orang, termasuk Annisa, seorang guru berusia 30 tahun. Dengan alasan masih lajang, Annisa dan teman-temannya yang masih lajang dibebankan berlipat-lipat pekerjaan. Ia pernah speak up soal ini ke kepala sekolah, eh malah disinisin oleh guru lain yang sudah berkeluarga.
Bagaimana ya, perjuangan Annisa agar ia bisa mendapat beban kerja yang adil? Apa saja tantangan yang dihadapi saat membicarakan ini di sekolahnya? Simak kisah Annisa yang dituturkan oleh penyanyi dan aktris Leony Vitria.
“Udah, kalau kamu disuruh berhenti sama suamimu, nurut aja. Kan memang sudah kewajiban istri buat tetep di rumah.”
Kamu pernah mengalami atau mendapatkan curhat dari teman perempuanmu yang dilarang bekerja oleh pasangannya dengan alasan seperti ini?
Hal ini sempat dialami oleh Anggie, perempuan berusia 24 tahun yang saat ini bekerja sambil berkuliah. Ia memutuskan untuk menikah setelah enam bulan pacaran karena desakan keluarga pasangannya. Setelah menikah, pasangannya melarang Anggie untuk bekerja dan melakukan kekerasan terhadap Anggie. Dalam keadaan begitu, mertuanya malah membela sang suami alih-alih membantu Anggie. Bagaimana Anggie menghadapi berlapis tantangan dalam rumah tangganya?
Simak kisah Anggie selengkapnya dalam Podcast, Women, Work & Untold Stories yang dituturkan oleh komika Sakdiyah Ma’ruf.
"Lembek banget, masalah gitu aja pake bawa-bawa kesehatan mental segala"
Pernah mendapat komentar serupa dari rekan kerja atau atasanmu pas lagi curhat soal kondisi psikismu?
Alih-alih bertanya secara empati, kantormu malah menghakimi kamu dan bilang kamu enggak profesional, gara-gara enggak bisa berfungsi di tempat kerja.
Kali ini Women, Work & Untold Stories akan mengajak kamu menyimak kisah Poppy yang berjuang dengan kondisi kesehatan mentalnya. Bagaimana ya cara Poppy kembali bangkit dari masa-masa kelamnya dan mampu bertahan? Cerita Poppy akan dituturkan oleh Hana Madness, seorang seniman yang juga sangat peduli pada isu kesehatan mental.
Kamu pernah punya masalah kepercayaan diri? Pernah nggak kamu sadari bahwa itu bisa dipengaruhi oleh pola asuh orang tuamu.
Hal ini dialami Naning, seorang perempuan pekerja berusia 27 tahun, yang baru sadar punya isu kepercayaan diri saat masuk dunia kerja. Ketika ia menggali kembali masa lalunya, ternyata rasa enggak pede ini terjadi karena sejak kecil, Naning tak mendapat apresiasi yang cukup dari orang tuanya.
Wah, gimana ya Naning mencoba menghilangkan rasa nggak pedenya? Yuk, simak kisah Naning yang dibawakan oleh Vina Muliana, seorang konten kreator yang juga fokus dalam isu dunia kerja.
The podcast currently has 11 episodes available.