Pada era kerajaan Pajang, Sultan Pajang memberikan sebidang wilayah untuk Ki Ageng Pemanahan atas jasanya. Namun pada prosesnya Sultan Pajang yang dipengaruhi oleh beberapa Patihnya beranggapan Kerajaan Mataram akan melakukan penghianatan sehingga memancing penyerangan ke daerah Mataram. Apa yang terjadi di medan perang? Apakah benar perang ini berakhir dengan kekalahan Pajang yang tanpa kontak fisik dengan Pasukan dari Kerajaan Mataram?

Perkembangan media sosial membuat semua orang mudah dalam mendapatkan informasi. Saat ini banyak orang yang membuat medianya sendiri. Kemudahan dalam mendapatkan informasi ini dimanfaatkan juga oleh media, karena informasi yang tersebar di media sosial juga dapat dijadikan konten untuk medianya sendiri. Hal itu tidak melanggar kode etik jurnalistik karena sudah mencantumkan sumber dan memang nyata adanya perkataan dari narasumber. Namun, apakah hal itu membuat media kita semakin membaik? 

Pada episode kali ini, kami akan memberikan sedikit cerita tentang sebuah tempat yang dulunya digunakan oleh pendiri kerajaan Mataram yang ada di pulau Jawa. Lokasi Kembang Lampir menjadi tonggak awal berdirinya keraton karena disitulah Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring III menerima sebuah petunjuk bahwa akan ada penerusnya yang akan mendirikan sebuah kerajaan di Tanah Jawa. Kami akan mencoba memberikan gambaran tentang bagaimana kondisinya pada jaman itu dan bagaimana keadaan tempat itu di jaman sekarang.

Jagad dunia maya sedang ramai tentang seorang youtuber yang melakukan prank dengan cara membagikan bantuan yang ternyata isinya adalah sampah. Bantuan tersebut awalnya ditujukan kepada "waria", tapi pada kontennya ada diberikan kepada anak-anak juga. Netizen pun langsung menanggapi video tersebut dan banyak yang menghujat karena konten tersebut sangat tidak terpuji apalagi sedang ada pandemi ini. Podcast kali ini kami mengajak Fadhil Ahmad untuk ikut memberikan tanggapannya. Konten ini untuk 17 tahun keatas dan hanya untuk hiburan. Maaf apabila ada salah kata. Terimakasih.

Banyak kalangan masih memperdebatkan tentang ada atau tidaknya mahkluk halus. Beberapa orang yakin setelah mengalami kejadian yang tidak dapat di nalar oleh akal sehat, tetapi ada juga yang beranggapan tidak percaya karena belum pernah mengalami kejadian gaib. Meditasi atau semedi diyakini merupakan salah satu cara dalam bertemu dengan mahkluk halus. Tetapi apakah semua akan berhasil? berhasil atau tidaknya tergantung bagaimana cara kita dalam membentuk niat dalam meditasi. Bahkan perlu adanya pendampingan bagi orang-orang yang akan melakukan hal itu. Windy dalam podcast ini akan menceritakan pengalaman dia dalam melakukan meditasi dan bertemu dengan 4 sosok astral yang selama ini menghantui dia dirumahnya. 

Pada masa pandemi ini, banyak masyarakat membutuhkan bantuan karena banyak yang kehilangan pekerjaan disaat pandemi ini. Akhir-akhir ini di media sosial Twitter sedang ramai yang membahas tentang bantuan yang di tempel stiker foto bupati. Kebanyakan netizen beranggapan bahwa bantuan tersebut bersifat politis karena sebentar lagi kabupaten tersebut akan merayakan pesta demokrasi yaitu pilkada. Apakah itu benar di politisasi?

Negara Indonesia merupakan negara hukum. Segala sesuatu diatur pada hukum yang berlaku. Hal itu juga berlaku untuk kasus pelecehan sexual. Sudah ada hukum yang melindungi korban dan akan menjerat pelaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tapi sudah sepadankah hukuman terhadap pelaku ketika pelaku sudah bebas setelah dihukum beberapa tahun sedangkan korban masih terbelenggu dengan trauma yang tidak bisa dilupakan?

Terkadang tanpa kita sadari, pelaku predator sex ada di sekitar kita. Bahkan ada kemungkinan kita pernah menjadi korban tetapi tidak sadar karena merasa bingung dan tidak tahu harus bertindak apa. Sosialisasi atau edukasi tentang Sex masih dianggap tabu di masyarakat. Apakah salah satu alasan telatnya edukasi terhadap anak? Atau memang kita yang tidak tahu kapan waktu yang tepat?

Terkadang ketika kita sedang berselancar di media sosial, kita masih sering menemukan artikel atau thread terutama di Twitter yang membahas tentang Predator Sex. Hal itu menunjukan bahwa orang-orang di sekitar kita masih memiliki potensi mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan oleh para pelaku predator sex. Lantas harus bagaimana cara kita dalam menghadapi predator sex?  

Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam melupakan kenangan pahit dengan mantan. Irfan touring dari Jogja sampai Sumbawa salah satunya agar dia bisa move on dari mantannya. Setiap perjalanan tentu saja memiliki ceritanya masing-masing karena setiap tempat selalu meninggalkan kesan yang berbeda-beda bahkan ada pengalaman mistisnya!