TANYA DIRIMU BUKAN PADAKU
APALAGI BATU
Tanpa terasa bangunan kebangsaan kita mulai rapuh...
Atau Pemimpin negara ini lebih sibuk mengurus masa depan bangsa ini dengan mengejar angka dan indek pertumbuhan sehingga tak terlalu serius mengurus perekat bangunan kebangsaan yang sudah usang ini
Atau mungkin juga rakyat yang sudah tidak peduli dengan kebangsaan serta pemimpin di negara ini
Dan mereka lebih memperjuangkan diri masing-masing ketimbang harus ikut kata pemimpin atau menjaga kebangsaan,
Kata individualisme lebih menarik buat mereka ketimbang kebangsaan dan mereka berkata memang kalau gue lapar ada yang mau memberi saya makan...
Entahlah...entahlah dan entahlahh
Entah anggaw apalah yang merasuk tubuh bangsa ini
Sehingga dia meronta-ronta, meragaw-ragaw merasuk dan merusak tatanan kebangsaan yang dibangun dengan rasa cinta dan ketulusan hati anak bangsa
Jengahlah ke belakang, dimana ketika merebut kemerdekaan atau ketika sumpah pemuda kita elukan sebagai simbol persatuan bangsa
Terlalu kecil rasanya bangsa ini kalah hanya dengan virus
atau terlalu lebay rasanya antara anak bangsa saling bully karena virus
Apatah lagi hanya karena virus rasa kebangsaan kita hari ini tersobek...
Lantas apa sebenarnya yang terjadi kenapa semua hari ini serba tidak kena dan serba salah, ada apa ?
Baleklah ke pangkal jalan, tataplah cermin kebangsaan yang kita bangun bersama itu, maka akan ada jawaban jujur pada dirimu sendiri bukan pada aku apalagi batu
***