Dunia, di luar sana menggiring setiap orang percaya pada standat nilai yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Banyak orang percaya akhirnya memiliki standar ganda dalam menjalani kehidupan. 

Perbantahan adalah awal Amarah. Jika amarah sudah terjadi sulit untuk dibendung atau dikontrol. Lebih baik dikendalikan saat perbantahan terjadi.

Ajaran Yesus tentang perbuatan baik dan mengasihi musuh yang telah berbuat jahat kepada kita tidaklah mudah tapi itu adalah perintahNya. 

Mungkin kitalah yang bebal itu? 

Setiap perbuatan di masa lalu hingga kini bisa berakibat di masa sekarang. Perlu berhati-hati dalam berperilaku, besikap, dan bertutur.

Sulit berubah, sulit dinasihati, sulit berubah walaupun sampai dihukum atau diberikan sanksi. Apa namanya? Bebal.

Bagaimana kita bisa menutupi pelanggaran orang lain yang berkali-kali membuat kesalahan/pelanggaran pada kita? Tidak mengungkit-ungkit perkara juga terhadap orang lain?

Shalom.. pernahkah kita memberikan "suap" pada orang lain? Apakah salah? Suap dalam konotasinya memang negatif. 

Apa yang tidak seharusnya? Sebagai orang percaya yang diangkat, diubahkan, dipindahkan di tempat yang mulia. Perilaku, ucapan, dan sikap seharusnya sesuai dengan status itu.

Sebagai anak apakah kita bangga dan terinspirasi pada orangtua kita? Sebaliknya sebagai orangtua atau nenek/kakek apakah anak-anak kita sudah membanggakan kita?