Penjarakan cinta yang tidak Allah Ridhai

Makna Pakaian Putih

~ Putih merupakan salah satu warna favorit Rasulullah. Dengan berpakaian putih kita akan lebih menyadari ketika ada kotoran ( dosa)yang menempel, sehingga kita akan dengan segera untuk membersihkannya ( dengan perilaku Taubat)

Itulah makna pakaian taqwa, hati hatinya seseorang terhadap dosa.

Dan inilah yang sedang kita kerjakan di sisa sisa hari bulan Ramadhan ini, membersihkan diri ini dari dosa dosa agar nantinya kefitrahan itu benar benar kita dapatkan, Aamiin

Bitaufiqillah 🤲

Dosa VS Kebaikan

~

Menyesali dosa itu baik, namun jika terus tenggelam dalam penyesalan hingga lupa melakukan kebaikan lagi, tentunya sangat merugi

Karena sejatinya dosa itu bisa mendatangkan Rahmat Allah saat kita menyesalinya dan berusaha memperbaikinya dengan melakukan kebaikan kebaikan lainnya

Sebagaimana dalam QS 11 : 114

"Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)"

Bitaufiqillah 🤲

Tak Hanya Menutupi

~ 16 Ramadhan 1442 H ~

Pakaian tak hanya menutupi

Kalau sekedar menutupi tapi tidak sempurna menutupi yang harus ditutupi ( aurat) tentunya belum termaknakan tertutupi

Seperti halnya Puasa yang saat ini kita jalani

Puasa bukan hanya sekedar menahan diri dari lapas dan haus

Namun juga menahan diri dari segala hal yang membatalkannya

Dan yang sempurna pastikan memaknai hikmah puasa untuk diterapkan dalam kehidupan setelahnya

Semoga kita semua tidak hanya sekedar menutupi tapi juga menyempurnakannya sesuai syariat

Bitaufiqillah 🙂

Bebas Terbatas

~ 14 Ramadhan 1442 H ~

Manusia bebas melakukan apa yang dikehendaki nya

Tapi kebebasan itu terbatasi

Oleh kata akibat dan konsekuensi serta resikonya

Akal bebas berpikir dan memilih

Namun iman yang membatasinya

Usaha bebas terlalu kan

Namun sekat takdir membatasinya

Karena keniscayaan kehidupan adanya aturan

Jadi, yuk berpikir

Berikhtiar sesuai aturan kebenaran dan kebaikan yang kita imani

Maka, kalaupun hasil belum ter produksi

Ikhtiar akan terapresiasi

Seperti halnya ibadah Ramadhan yang saat ini kita lakukan

Ada aturan yang membatasi agar apapun yang kita lakukan bisa ternilai ibadah

Inilah yang dinamakan Bebas yang Terbatas

Bitaufiqillah 🙂

Ujian Larangan

~ 8 Ramadhan 1442 H ~

Sejatinya ujian yang dihadapi manusia dalam bentuk larangan, yang tujuannya sebenarnya untuk menjaga manusia itu sendiri agar tidak ternoda.

Kalau diidentifikasikan dengan Taqwa, maka yang pertama harus dilakukan adalah menjauhi larangan Allah, baru kemudian melaksanakan perintah Allah.

Sebagaimana Puasa Ramadhan kali ini, kita sedang dilatih untuk tidak melakukan berbagai macam hal ( makan, minum dll) yang dilarang di waktu puasa, padahal sebelumya hal itu diperbolehkan untuk dilakukan.

Yuk albyna family jadikan momentum Ramadhan untuk melatih diri menjauhi larangan Allah

Bitaufiqillah 😇

Home Sweet Home

Rasulullah Saw dalam sabda beliau : Arba’un min sa’aadatibni aadam; al Maskanul Wasik, al Markabul Hanik, al Mar Atus Sholihah Wal Jaarus Sholeh

Empat macam sebahagian daripada kebahagiaan anak Adam: Rumah yang luas, kendaraan yang mantap, isteri yang sholehah dan Tetangga yang baik.

Al Maskanul waasik, rumah yang luas adalah rumah yang refresentatif dan proporsional dapat mengantarkan kepada kehidupan yang sakinah , mawaddah dan rahmah.

Rumah disini bukan arti secara fisik harus besar dan luas, namun yang memberikan ketenangan. Sehingga sakinah tercipta diantara anggota keluarga walaupun berbagai macam permasalahan datang, namun batin yang luas bisa membuatnya menjadi sesuatu yang manis lagi tenang

Jadi sudahkah albyna family mempunyai Al maskan? 🙂

Bitaufiqillah 🤲

Kesedihan

Cara pandang kita terhadap dunia akan berpengaruh pada obsesi kita terhadap akhirat

Jangan jadikan akhirat sarana mencari dunia, karena itu sebuah kehinaan

Jangan jadikan dunia sebagai tujuan, karena akan berakhir dalam sebuah kesedihan

Dunia adalah sarana

Akhirat adalah tujuan

Tempatkan saja masing masing pada yang seharusnya

Maka hidup kita akan tenang dan senang

Bitaufiqillah 🤲

Benar dan Dusta

Kesalahan bisa terjadi kepada siapapun, namun sebuah kesalahan bisa termaafkan ketika kita memohon ampun. Berbeda dengan dusta, karena sejatinya saat mendustakan, seseorang mengetahui bahwa ada kebenaran yang diingkari.

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ

Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.

( QS 29 : 3 )

Kriteria Jodoh

Dalam sebuah hadist Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda: “Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung.” (HR Bukhari, Muslim )

Namun, konteks tekstual ini tidak bisa dijadikan sebuah pattern dalam menjawab jika calon mertua bertanya. Kenapa bisa begitu? Karena kalau saat ditanya kemudian kriteria nasab diletakkan di urutan terakhir tentunya selling point untuk menjadi menantu bisa berkurang

Jadi gimana ya urutan menjawab kriteria jodoh saat ditanya calon mertua?

Jawab di kolom komentar ya, siapa tau calon mertua kalian membaca 😊 atau yang sudah berpengalaman boleh juga menjawab 🙂

Bitaufiqillah 🤲

______________________________