Bait-bait ini termaktub dalam buku-buku Aby A Izzuddin.

Bukan berarti mengulang, hanya mengenang tentang cerita-cerita yang dulu pernah kemudian menghilang. 2018-2019-2020-2021.. dst.

Penyesalan, benar bukan? 2020.

Daya pikat dari Tuan yang memiliki bakat. Gitar siapa yang berisik, kertas mana yang diusik.. Oh catatan ini masih melekat, 2019.

Sebenarnya ini semua hanya permainan, kenapa terlalu serius menjalankan. Harap siapa yang salah? Bukankah semua harap hanya ditujukan kepada Allah. Dalam catatan 2019.

Perasaan yang tidak mampu dibalas, memilih untuk lari. SALING-SALING-SALING, apa-apaan ini. HAHA. Ini sisa cerita pada tahun 2019.

Mengapa mudah sekali mengucapkan kalimat seolah-olah sedang jatuh cinta. Ingat. Jatuh hati itu teduh sedangkan jatuh cinta itu gaduh. Btw, ini kok isinya berantakan yaa.. yaudah. Pesannya sampai kan? Amarah pada tahun 2020.

Kadang-kadang hidup menjadi budak cinta. Tidak berdaya, akhirnya terluka walaupun hanya di dunia maya. Kata banyak orang hanya fiksi belaka, tapi siapa sangka bahwa sakitnya nyata. Gubahan kata ini adalah catatan waktu yang dimulai dari 2018.

Jangan marah-marah lagi, karena kalau semuanya pakai emosi aku bisa pergi. Ini suara pertama kali yang mengudara. Inspirasi tokoh besarnya memang dari Sal Priadi, tapi yang sebenarnya terjadi gubahan ini lebih rinci terinsipirasi dari Abar. Kata-kata tanpa alamat pada tahun 2020.