"Sejak aku membumbung berkat kepandaian meramu logika dengan rasa, sambil terus bertanam tebu dibibir. Sejak paham hati-hati bukan berarti tidak boleh, dan tidak boleh bukan berarti tidak mungkin, yang berarti bahwa semua hal bisa diatur, dan dalih partisipasi membangun negeri demikian ampuh sekaligus fleksibel" sepenggal teks dalam cerpen tersebut, menggambarkan situasi pembangunan yang penuh kepentingan layaknya yang terjadi di sekitar kita. dibacakan oleh Suluh Senja Rohmana