Share Bandara Pikiran
Share to email
Share to Facebook
Share to X
By Milkynikis
The podcast currently has 5 episodes available.
Setiap manusia, selayaknya dan sebagaimana hukum alam bekerja, pasti ingin dicintai dan mencintai. Perasaan itulah yang menghidupkan hati untuk tetap memiliki rasa hangat dan empati. Ketika hati kehilangan rasa 'cinta' itu terlalu lama, membiarkan ruang hati itu kosong tanpa ada penerangan dan kehangatan di dalamnya, ia pun menjadi karat dan sekarat.
Masa lalu, selalu memiliki rantai tersendiri yang terhubung langsung pada pundakmu. Setiap langkah yang kamu buat, turut menghadirkan karat pada rantai itu yang menunjukkan sudah berapa lama masa lalu itu tertidur di belakang punggungmu. Hanya saja, ketika ingatanmu terus memanggil nama orang-orang di masa lalu itu, mereka kemudian berhenti menyanyikan lagu tidur pada kenangan itu, hingga kenangan itu membangunkan diri dari atas rantai dan mulai menaiki pundakmu dengan leluasa. Masa lalu itu, pada akhirnya, terus menyalurkan hangat yang seharusnya sudah habis termakan waktu.
Seseorang yang pernah menandai makna di hidupmu secara mendalam, terkadang pada akhirnya pergi membawa detak-detak yang pernah dia hidupkan pada jantungmu, hingga jantungmu kehilangan detak itu saat bertemu mata dengan manusia manapun. Kamu pun, mungkin masih terikat paksa dalam masa lalu itu, atau mengikat diri dengan sengaja di dalam sana, terlalu enggan untuk menghapus sisa-sisa detak itu yang masih menyentuh ingatanmu.
Selama ini aku hanya bermain kata dalam kepalaku, tanpa memiliki keberanian untuk keluar dari sana dan menyuarakannya dengan bebas. Untuk para pemikir di luar sana yang memiliki kegelisahan dan keresahan untuk berkata, mungkin bisa menemukan titik jenuh dan keberanian itu untuk menuntun kaki kalian keluar dari ruang kepala, seperti aku yang kini mulai bertemu dengan titik itu.
The podcast currently has 5 episodes available.