Baginya, gelar Habib tidak perlu diberikan kepada sembarang orang. Sebangun dengan gelar kesarjanaan, yang harus ada usaha untuk mendapatkannya. Maka Habib pun harus ada usaha, terutama dari akhlaknya. “Saya merasa, saya butuh untuk dicintai, saya ingin mencintai. Tapi rasanya saya belum wajar untuk jadi teladan. Karena itu saya tidak, belum ingin dipanggil Habib”, kata Quraish merendah.
Cuplikan dari buku "CAHAYA, CINTA, DAN CANDA M. QURAISH SHIHAB". Kisah-kisah unik dan inspiratif perjalanan hidup sang Mufassir & Cendekiawan Muslim