Semua kita hidup oleh persepsi. Persepsi bisa datang lewat data yang kita terima, entah data itu akurat atau tidak, entah itu sudah melewati evaluasi dan kesimpulan atau tidak, kita suka sekali memandang segala sesuatu dengan persepsi "menurut kita". Ketika warna yang kita lihat sebenarnya adalah putih, namun menurut "persepsi" kita merah, maka tidak peduli seberapa banyak orang yang meyakinkan kita, maka kita tetap ada dalam "persepsi" yang menurut kita itu berwarna merah. Mengapa ini menjadi landasan, sebab banyak dari kita mengambil kesimpulan, mengambil "persepsi" seolah-olah kita mengenal Yesus, seolah-olah hidup didunia ini berjalan atas "persepsi" dan asumsi yang menurut kita benar, namun belum tentu itu benar menurut Allah. Persepsi kita berkata bahwa kita mengenal Yesus, tetapi ketika datang masalah, datang cobaan, datang air mata, kita cenderung lari dari semua itu, bahkan sampai menunjuk jari kepada Allah, dengan "persepsi" bahwa itu semua karena Allah tidak mengasihi kita. Simak dalam Podcast hari ini, Seri 1 - Yesus Yang Tak Tertandingi, bagaimana pengalaman kita, persepsi kita, diubahkan ketika kita betul-betul mengenal Allah denga benar, dan mengalami Ia secara pribadi bukan secara "persepsi!" Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.