Community Talk by IDN Times Community

Dalam episode kali ini, kita akan membahas topik yang sangat menarik yaitu etika penggunaan ChatGPT di dunia editorial. Bersama kak Tita, kak Yudha dan kak Ernia, kita akan memulai dengan membahas manfaat dan potensi penggunaan ChatGPT dalam bidang editorial. Bagaimana ChatGPT dapat membantu meningkatkan efisiensi penulisan, penyuntingan, dan riset jurnalisme? Apakah ada peluang baru yang muncul dalam pengembangan konten berkualitas dengan bantuan ChatGPT?

Tidak peduli apakah kamu seorang penulis pemula atau berpengalaman, podcast episiode ini akan memberikan wawasan yang berharga dan inspirasi yang dapat kamu terapkan langsung dalam proses penulisan. Kamu akan mampu menemukan kekuatan dalam kata-kata dan mampu menghasilkan artikel kreatif yang memiliki dampak positif dalam kehidupan pembaca.

Jadi, siap untuk menghadirkan warna dalam kata-kata? Dengarkan "Menghadirkan Warna dalam Kata: Panduan Menulis Artikel yang Menginspirasi" dan mari kita bersama-sama mengeksplorasi keindahan menulis yang menginspirasi bersama kak Tita dan kak Vita, editor Life di IDN Times!

Apapun bentuknya, game rasanya gak bisa dilepas dari kehidupan kita. Bahkan buat orang yang ngakunya gak bisa dan gak doyan main game sekalipun, pasti pernah nyobain main game meskipun hanya sekali seumur hidupnya. Sedekat dan seerat itu peran game dalam kehidupan kita. Meski game identik dengan anak kecil, tapi tiga editor dewasa ini gak bisa melepas game dari kehidupan mereka. Inner child Tita, Yudha dan Gagah ngobrolin soal game sambil kasih bocoran soal cara nulis artikel game di IDN Times Community.

Salah satu pesta bola terbesar di dunia, Piala Dunia atau World Cup tinggal beberapa hari lagi dan rasanya demam bola ini semakin menjadi. Siapa pun kayaknya ikut terkena dampak antusiasme dari perayaan besar ini. Euforia tersebut tentu sampai ke meja editorial IDN Times Community, dong! Setelah 2018 diadakan di Rusia, kini World Cup 2022 diadakan di Qatar. Bersama editor Sports IDN Times Community, Gagah, dan juga Ilyas serta Herka, mereka bertiga bernostalgia bagaimana rasanya meliput Piala Dunia 2018 lalu dan apa saja yang mereka harapkan di Piala Dunia 2022 kali ini. 

Dunia tekno identik dengan perkembangan smartphone dan laptop atau PC. Gak sedikit juga yang berlomba-lomba untuk jadi reviewer smartphone atau laptop terbaru. Tapi, di dunia tulis menulis tekno, apa iya topik atau bahasan yang ada hanya soal dua hal itu? Salah satu editor tech di IDN Times Community, kak Kidung, membagi rahasia seputar menulis di kanal tech/tekno yang oke. Di episode kali ini, semua hal tentang menulis tekno dikupas tuntas sampai gak ada sisanya.

Makanan adalah hal yang dekat dengan kita. Tulisan tentang makanan seringkali berhasil membuat pembacanya ngiler tergoda ingin ikut mencicipi apa yang ada di dalam deskripsi. Kini, profesi sebagai penulis artikel ulasan makanan mulai dilirik dan diseriusi oleh banyak orang, tak terkecuali para penulis di IDN Times Community. Bersama editor kanal Food, kak Febri dan kak Tita akan ngomongin apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang penulis agar dia bisa mulai meniti karier sebagai penulis artikel ulasan makanan. Mulai dari ketumbar hingga festival Moon Cake, semuanya dibahas di podcast episode ini. 

Siapa yang gak tahu KPop? Genre musik yang satu ini makin hari makin akrab terdengar di telinga kita. Tanpa sadar, kehidupan sehari-hari kita sudah tak bisa dipisahkan oleh kehadiran KPop. Bersama dua editor kanal Korea, Izza dan Indra, episode kali ini akan ngomongin soal kenapa KPop bisa begitu mendunia padahal dulu (mungkin sampai sekarang) banyak yang membully-nya. Memangnya sehebat apa sih KPop itu? Yuk dengarkan bersama-sama!

Sebagai penulis, mungkin kamu pernah mengalami kebuntuan berpikir dan inspirasi tak kunjung mampir. Gara-gara putus asa, tak jarang ada penulis yang tega melakukan praktik plagiarisme sebagai jalan pintas untuk mendapatkan tulisan yang baik dan memuaskan. Padahal, meski terlihat mudah, sebenarnya praktik ini justru merugikan penulis dalam banyak hal, apa saja?

Pernah dapat revisi dari editor sewaktu menulis artikel soal film? Pernah frustrasi karena kamu merasa sudah menulis sesuai panduan menulis tapi tetap saja direvisi bahkan ditolak? Bersama kak Tita dan kak Naufal, kamu akan diberi beberapa 'cara cepat' untuk menulis artikel-artikel seputar dunia perfilman yang tentunya kalau kamu terapkan di artikelmu, pasti akan minim revisi dari editor!

Salah satu kesalahan paling umum yang sering dilakukan commuters adalah penulisan sumber gambar yang gak sesuai! Meskipun sudah ada panduan menulis yang banyak, tapi kenapa sih commuters masih tetap salah menulisnya? Dua editor pun ikut ambil suara, sebenarnya bagaimana cara menulis dan memilih gambar dengan benar agar gak banyak revisi?