Share Curhat Babu
Share to email
Share to Facebook
Share to X
By Ario & Nucha Pratomo
4.8
55 ratings
The podcast currently has 282 episodes available.
Memasuki usia remaja, anak cenderung merasa sudah punya kemampuan untuk menentukan arahnya sendiri. Sebagai orang tua, kita harus waspada agar tidak salah langkah dalam mendampingi karena malah bisa menjadi conversation blocker.
Yuk, belajar cara komunikasi efektif agar bisa bonding dan memahami anak pre-teen dengan lebih baik!
Timestamp
00:00 Opening
02:30 Menjadi orang tua pre-teen harus tetap asik, tapi peka batasan otoritatif.
06:00 Terlalu sering menasehati, jadi conversation blocker?
17:45 Anak harus dapat insightnya sendiri, agar lebih bisa menerapkan dalam keseharian.
23:00 Bersikap ingin tahu dan antusias pada anak agar obrolan lebih leluasa.
Rezeki nikah emang beneran ada?
Ada, kok. Dan sangat bisa dinikmati wujudnya asalkan kita mau mengusahakannya sama pasangan. Karena rezeki nikah nggak bisa datang sendiri.
Apa aja yang harus disiapkan untuk menjemput rezeki nikah?
Nonton sampai habis dan uji seberapa kuat kamu ngomongin keuangan sama pasangan!
Timestamp:
00:00 Opening
02:17 Rezeki nikah beneran ada gak sih?
04:00 Wujud lain rezeki nikah selain uang, ada apa aja ya?
05:47 Menerima pasangan seutuhnya.
10:05 Mandi bisa meredakan amarah
13:35 Career break rasanya ternyata…
23:45 Garis start masing-masing orang itu berbeda
Episode kali ini, Bapak Ibu belajar banyak dari film How to Make Millions Before Grandma Dies, terutama soal blind spot ke orang tua yang gak kita ketahui selama ini.
Hal-hal yang kita kira baik karena fokus memperhatikan anak, ternyata menyebabkan kita jadi abai pada orang tua.
Yuk simak sampai habis untuk tau, apakah kita bisa beneran berdamai dengan orang tua kita?
TIMESTAMP #105
00:00 Opening
03:55 Bukan sengaja melupakan, tapi fokus diri perlahan tergantikan
06:00 Hal klise, tapi berharga bagi orang tua.
10:00 Belajar memahami diri sendiri, untuk generasi yang lebih baik.
13:05 Cucu adalah second chance untuk Kakek Nenek.
17:02 Punya orang tua yang buruk, bisa jadi pelajaran baik.
Masih inget gak sih waktu muda pasti sering banget gaspol deketin gebetan sampe stalking sana sini? Saking berapi-apinya, kadang kita ngelakuin sesuatu dan berusaha berlebihan sampai nggak sadar kapan harus mundur.
Nah, kalo buat kalian yang masih di fase pdkt, dengerin sampai habis yuk karena episode ini cocok buat nambah pov sebelum memilih pasangan!
Dulu itu kalau deketin cewek harus dijemput dan diantar pulang, biar lebih sopan. Tapi belakangan setelah muncul aplikasi kencan, dan jadi lebih terbuka, bisa saling kenal dari temen juga.
Padahal jadi kurang aman, apalagi kalau gak tau backgroundnya. Tapi sebenarnya, buat lebih menjaga privacy, kalau ngajak ketemuan jangan dijemput di rumah tapi ketemuan di tengah.
Nah, gaya deketin itu gak ada kategori baik ataupun buruk, tapi lebih ke kenyamanan dan cocok atau gak nya. Yang jelas, zaman sekarang saat PDKT harus tetap waspada dan menjaga privacy ya!
Timestamp
00:00 Opening
01:43 Antar jemput saat PDKT
04:08 Gaya PDKT berbeda-beda
10:24 Bucin saat PDKT dan setelah nikah beda
11:33 Jangan berubah karena orang lain
13:44 Deketin perempuan itu deketin orang disekitarnya juga
17:20 Summary
Hayoo siapa yang suka nyariin suami terus? Apalagi kalau belum pulang tepat waktu, ditanyain terus menerus…
Sebenernya boleh gak sih kayak gitu?
Kalau pasangannya gak risih sih yaa gak apa-apa yaa, tapi kalau ujung-ujungnya justru jadi masalah gimana?
Hmm.. atau itu justru salah satu kebucinan pasangan, yang emang harus selalu terus komunikasi via chat? Setiap orang kan bisa menyalurkan kebucinannya masing-masing.
Jadi kalau bucin versi kalian seperti apa nih?
Timestamp
00:00 Opening
03:16 Bedanya balas chat sebelum nikah dan setelah lama menikah
05:03 Nyariin suami karena nggak punya dunia lain
06:49 Porsi waktu yang harus dibagi antara pasangan dan diri sendiri
09:46 Fase bucin ke pasangan dan ke anak
11:16 Perbaiki komunikasi biar ga asumsi, dan lebih mengenal pasangan
13:40 Summary
Kok di umur 26 belum nikah sih?
Hmm.. Apakah nikah itu pake patokan umur? Terus kalau udah menikah sesuai dengan patokan umur, tapi ternyata berakhir, gimana?
Patokan umur menikah ini emang seolah sudah melekat di mayoritas masyarakat Indonesia. Gak cuma dari lingkungan keluarga tapi dari pertemanan juga. Gak sedikit yang pressure-nya muncul dari teman-teman yang sudah menikah di usia tertentu.
Timestamps
00:22 Opening
03:09 Kenapa banyak target di umur 25?
08:00 Perbedaan fase di umur 25 dan 30-an
10:45 Kualitas anak usia 20an saat ini dibanding era orangtuanya
17:20 Waktu terbaik untuk eksplorasi diri
19:00 Jodoh harus dijemput atau ditunggu aja?
22:05 Hal yang bisa dipelajari di umur 20an untuk diri kita di 30an
Belajar adil dan bisa nentuin skala prioritas masih jadi challenge buat orang dewasa, apalagi buat anak-anak, khususnya hubungan kakak adik.
Yuk nonton sampai habis penjelasan mba Damar biar parents bisa menghadapi kalo ada yang bilang “Adik lebih penting dari aku!!”
Timestamp:
00:00 Opening
00:55 Dari anak tunggal jadi punya adik
01:45 Perkenalan mba Damar
02:30 Konflik sejak kehadiran adik
05:00 Meluruskan persepsi prioritas pada anak
09:00 Menjelaskan konsep mana yang bisa berbagi dan milik pribadi
12:25 Cara orang tua meredam diri untuk tidak tergesa-gesa mengoreksi
20:43 Menghadapi perasaan anak yang sudah terlanjur cemburu pada saudara
22:50 Kecembruan adik ke kakak, soal barang lungsuran
25:00 Anak tidak bisa disamakan dan dibandingkan
27:25 Closing
Dalam suatu hubungan sering kali ada fase jenuh atau bosan sama pasangan. Yang bahaya, saat fase itu datang kita justru penasaran dan tertarik dengan orang baru.
Untuk menghindari itu terjadi, kita perlu mengupayakan hubungan agak tetap hangat dan romantis. Bumin Nucha dan PakArio punya cara tersendiri untuk menjaga hubungan. Tonton obrolannya sampai tuntas ya!
Timestamp
00:49 Opening
01:40 Pernah bosan gak sama pasangan?
03:48 Perbedaan sparks di awal hubungan dan setelah bertahun-tahun bersama
04:28 Peluang untuk tertarik dengan orang baru
06:40 Udah di comfort zone, bikin nggak bisa bertumbuh?
08:00 Cara menjaga sparks dalam hubungan
11:04 Menemukan banyak hal baru dari anak untuk menjaga sparks dalam hubungan
15:00 Kesimpulan untuk tetap menjaga kehangatan hubungan.
Berdasarkan Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata 6 tahun terakhir angka pernikahan lumayan menurun lho Parents..
Nah, dampaknya bisa terjadi penurunan angka kelahiran juga.
Meski begitu, masih banyak kok pasangan muda yang justru lebih melek pada isu fertilitas.
Gak sedikit juga para pejuang garis dua yang masih terus memperjuangkan keluarga masa depan impian mereka, Parents.
Apakah kalian termasuk yang melek isu fertilitas? Atau justru bagian dari para pejuang garis biru?
Tonton obrolan lengkap PakArio, Bumin Nucha dan dr Pandji selaku founder Bocah Indonesia, yang membahas seputar fertilitas dan perkembangan teknologi program hamil.
TIMESTAMP
00:00 Opening
00:44 Dampak tren pernikahan menurun
07:00 Sadar pentingnya memeriksakan kesuburuan diri
12:00 Faktor penghambat kesuburan
14:31 Teknologi terbaru di dunia fertilitas
19:20 Dua tipe pasien yang menghadapi masalah kesuburan
24:50 Yakin dalam membuat keputusan
34:28 Potret keluarga masa depan
38:48 Summary
The podcast currently has 282 episodes available.