Diksi Untuk Langit

Ternyata, sendiri pun aku bisa baik-baik saja. Ternyata, luka ini tidak bertahan selama-lamanya.

Aku masih di sini. Menjadi pendengar yang paling setia menanti untuk dicari.

Memori ini indah, walau perlahan memudar dimakan masa.

Nantinya tersapu ombak, terlupa, dan tak berbekas.

Ini usaha terakhirku untuk menggapaimu. Semoga kamu bahagia dengan jalanmu.

Walau kamu pun akhirnya berhenti, memahami segala sikap diri.

Bahkan ketika ia telah beranjak entah ke mana, hati yang berharga milikku pun kubiarkan dibawanya serta.

Ga penting didengar cuma curahan sedih orang yang ditinggal.

Masih inginkah kamu memperdengarkannya padaku?

Dan ketakutan itu, kini malah menelanku tanpa iba.