Setiap larangan nabi tidak akan diiring-iringi dengan "sekuatnya" yang menunjukkan bahwa larangan di adalah perintah meninggalkan sesuatu tanpa adanya toleransi, mengapa demikian?,,, karena semua larangan esensinya berdampak buruk kepada diri sendiri (bagi yang menerjangnya). bereda dengan perintah nabi yang akan selalu diiringi dengan toleransi, seperti syahadat memiliki toleransi dalam bab fiqhnya, mereka dinamakan mukroh, sholat juga memiliki toleransinya sendiri, bahkan banyak sekali toleransi didalam sholat, mulai dari bab najisnya, bab bacaan, dan ba lainnya penuh dengan oleransi terhadap sholat itu sendiri, zakat apalagi, zakat tidak akan diwajibkan bagi orang yang tidak mampu, puasa juga ada bab masaqohnya , dan yang terakhir adalah ibadah haji yang hanya diperintahkan kepada orang yang telah mampu melaksanakannya