Share HasmanSuli
Share to email
Share to Facebook
Share to X
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Surah Al-Mursalat (bahasa Arab:المرسلات) adalah surah ke-77 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 50 ayat. Dinamakan Al Mursalaat yang berarti (Malaikat-malaikat) yang diutus diambil dari kata Al Mursalaat yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
TERJEMAHAN :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Surah 'Abasa (bahasa Arab:عبس) adalah surah ke-80 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 42 ayat. Dinamakan 'Abasa yang diambil dari kata 'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah ﷺ menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang dia harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah ﷺ membacakan kepadanya ayat-ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. Tetapi Rasulullah ﷺ bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu. Ayat 1-16 :TEGURAN KEPADA RASULULLAH SAW & Ayat 17-42 :PERINGATAN TUHAN KEPADA MANUSIA YANG TIDAK TAHU HAKIKAT DIRINYA
Terjemahan : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
(1) Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, (2) karena telah datang seorang buta kepadanya. (3) Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). (4) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? (5) Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, (6) maka kamu melayaninya. (7) Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). (8) Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), (9) sedang ia takut kepada (Allah), (10) maka kamu mengabaikannya. (11) Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, (12) maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, (13) di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, (14) yang ditinggikan lagi disucikan, (15) di tangan para penulis (malaikat), (16) yang mulia lagi berbakti.
(17) Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? (18) Dari apakah Allah menciptakannya? (19) Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. (20) Kemudian Dia memudahkan jalannya, (21) kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, 22 kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. 23 Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, 24 maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. 25 Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), 26 kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, 27 lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, 28 anggur dan sayur-sayuran, 29 Zaitun dan pohon kurma, 30 kebun-kebun (yang) lebat, 31 dan buah-buahan serta rumput-rumputan, 32 untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. 33 Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), 34 pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, 35 dari ibu dan bapaknya, 36 dari istri dan anak-anaknya. 37 Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. 38 Banyak muka pada hari itu berseri-seri, 39 tertawa dan gembira ria, 40 dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, 41 dan ditutup lagi oleh kegelapan. 42 Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.
Surah At-Takwir (Arab: التّكوير, "Menggulung") adalah surah ke-81 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 29 ayat. Dinamakan At Takwiir yang berarti terbelah dari kata dasar kata ‘’kuwwirat’’ yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
DI KALA TERJADI PERISTIWA-PERISTIWA BESAR PADA HARI KIAMAT, TAHULAH TIAP-TIAP JIWA APA YANG TELAH DIKERJAKANNYA WAKTU DI DUNIA : Ayat 1-14
MUHAMMAD SAW BUKANLAH SEORANG GILA, MELAINKAN RASUL, KEPADANYA DITURUNKAN AL-QUR'AN : Ayat 15-29
Terjemahan:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
(1) Apabila matahari digulung, (2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan, (3) dan apabila gunung-gunung dihancurkan, (4) dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), (5) dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, (6) dan apabila lautan dipanaskan, (7) dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh), (8) apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, (9) karena dosa apakah dia dibunuh, (10) dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, (11) dan apabila langit dilenyapkan, (12) dan apabila neraka Jahim dinyalakan, (13) dan apabila surga didekatkan, (14) maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
(15) Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, (16) yang beredar dan terbenam, (17) demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, (18) dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, (19) sesungguhnya al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), (20) yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, (21) yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. (22) Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. (23) Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. (24) Dan Dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib. (25) Dan al-Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk, (26) maka ke manakah kamu akan pergi? (27) al-Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (28) (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. (29) Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.
Surah Al-Tatfif (Arab: المطفّفي ,"Kecurangan") adalah surah ke-83 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 36 ayat. Dinamakan Al Muthaffifiin yang berarti Orang-orang yang curang di ambil dari kata Al Muthaffifiin yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini merupakan surat terakhir yang turun di Mekkah sebelum hijrah. Baca Juga tentang : Sijjin dan illiyyin yaitu Dua kita yg disebutkan dalam surat ini.
Terjemahan:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Mutaffifin
Surah Al-Insyiqaq (bahasa Arab:الانشقاق, "Terbelah") adalah surah ke-84 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 25 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah serta diturunkan setelah surah Al-Taffif/Al-mutaffifin. Dinamai Al Insyiqaaq (terbelah), diambil dari perkataan yang terdapat pada permulaan surat ini, yang pokok katanya ialah insyiqaaq.
Pokok-pokok isinya menerangkan peristiwa-peristiwa pada permulaan terjadinya hari kiamat; peringatan bahwa manusia bersusah payah menemui Tuhannya; dalam menemui Tuhannya kelak ada yang mendapat kebahagiaan dan ada pula yang mendapat kesengsaraan; tingkat-tingkat kejadian dan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat.
Ayat 1-9 : ORANG-ORANG MUKMIN MENERIMA CATATAN AMALNYA DI SEBELAH KANAN DAN AKAN MENERIMA PEMERIKSAAN YANG MUDAH
Ayat 10-15 : ORANG-ORANG DURHAKA MENERIMA CATATAN AMALNYA DARI BELAKANG DAN AKAN DIMASUKKAN KE DALAM NERAKA
Ayat 16-25 : MANUSIA MENGALAMI PROSES KEHIDUPAN TINGKAT DEMI TINGKAT
Terjemahan:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
(1) Apabila langit terbelah, (2) dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, (3) dan apabila bumi diratakan, (4) dan menghamburkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, (5) dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). (6) Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (7) Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, (8) maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, (9) dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
(10) Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, (11) maka dia akan berteriak, "Celakalah aku." (12) Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (13) Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (14) Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (15) (Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.
(16) Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, (17) dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, 18 dan dengan bulan apabila jadi purnama, (19) sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan). (20) Mengapa mereka tidak mau beriman?, (21) Dan apabila al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, (22) bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya). (23) Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). (24) Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, (25) Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.
Surah Al-'Alaq (bahasa Arab:العلق, "Segumpal Darah") adalah surah ke- 96 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Surah ini dinamai Al 'Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra' atau Al Qalam.
Perintah membaca lingkungan alam semesta untuk menemukan siapa sebenarnya Tuhan; tersurat dalam Surat Al alaq: manusia dijadikan dari segumpal darah; Allah menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan;Janganlah manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup; ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin melaksanakan perintah-Nya.
Surat Al 'Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.
TULIS BACA ADALAH KUNCI ILMU PENGETAHUAN : Ayat 1-5
MANUSIA MENJADI JAHAT KARENA MERASA CUKUP : Ayat 6-19
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(6) Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, (7) karena dia melihat dirinya serba cukup. (8) Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu). (9) Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, (10) seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat, (11) bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran, (12) atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? (13) Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling? (14) Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? (15) Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (16) (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. (17) Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), (18) kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah, (19) sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan),
https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-%27Alaq
https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-%27Alaq
Surah Al-Qadr (bahasa Arab:الْقَدْرِ) adalah surah ke-97 dalam al-Qur'an yang terdiri atas 5 ayat dan termasuk golongan Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah 'Abasa dan dinamai al-Qadr (Kemuliaan) yang diambil dari kata al-Qadr yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Menurut para mufassir, Kitab Al-Qur'an mulai diturunkan pada Lailatul Qadr meski tiada kata Al-Qur'an dalam keseluruhan surah ini. Pada ayat keempat dikatakan bahwa dalam Lailatul Qadr, para malaikat beserta "Al-Ruh" hadir ke dunia untuk mengatur berbagai urusan. Penentuan kapan terjadinya Lailatul Qadr pada bulan Ramadhan masih sering diperselisihkan oleh berbagai mazhab.
KEMULIAAN LAILATUL QADR
Terjemahan:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Malam Kemuliaan,
(2) dan tahukah kamu apakah Malam Kemuliaan itu?
(3) Malam Kemuliaan adalah lebih baik dari seribu bulan;
(4) pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan,
(5) malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Asbabun Nuzul:
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Nabi saw. bermimpi melihat Bani Umayyah menduduki dan menguasai mimbarnya setelah beliau wafat. Beliau merasa tidak senang karenanya. Maka turunlah S.108:1, dan S.97:1-5) untuk membesarkan hati beliau.
Keterangan:
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut seorang Bani Israil yang berjuang fii sabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut. Maka allah menurunkan S.97:1-3, bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama 1000 bulan.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di zaman Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukan selama seribu bulan. Maka Allah menurunkan S.97:1-3 yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal 1000 bulan Bani Isra'il tersebut.
https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Qadr
https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Qadr
The podcast currently has 52 episodes available.