Bila perdamaian (peace) ialah hasil dari ketiadaan kekerasan (violence), maka Rohingya ialah mimpi buruk bagi kemanusiaan yang menjadi kenyataan. Tragedi kemanusiaan bisa dilihat dengan mata telanjang tentang bagaimana nasib tak tentu etnis ini ketika diperhadapkan pada kondisi tanpa negara. Terusir dari Myanmar dan tak diterima Bangladesh menjadikan Rohingya rentan akan berbagai permasalahan dahyat, entah mengenai kemiskinan ekstrim, ketiadaan perlindungan keamanan, dan berbagai macam persoalan terusan yang mengikutinya. Parahnya, hampir tiga tahun setelah terusir dari Burma (nama lain Myanmar), masih terlalu sedikit yang kita ketahui mengenai etnis Rohingya, juga ketidakmampuan ASEAN untuk berbuat banyak. Oleh karena itu, PodCelv Malam Minggu mengundang Pingkan guna menceritakan pengalaman dan pengetahuannya kepada kita semua.