Aku akan memilih jalan yang berbeda denganmu. Kamu jadilah yang paling tabah, jika tanoa direncanakan hatimu patah. Aku bukan lagi bunga terataimu, kelopakku gugur di musim penghujan. Basah lalu kalah, tenggelam dalam pilu. Terseret luka lalu tergulung tsunami air mata. Aku terlalu rapuh untuk menggembur tembok yang tak akan pernah runtuh. Kau tau semesta dan manusia yang didalamnya tak merestui kita

Bahagia kita pernah merangkai indah tanpa sedikitpun gelisah. Saat lantunan rindu adalah alasan dari setiap pertemuan. Terima kasih atas segala rasa, kesalahanku adalah tak pernah merasa, bahwa untukku kau tak punya cinta. Terima kasih telah berjuang tanpa dilihat

Mengikhlasan alasan tahap mencintai yang paling dalam

Mengapa hanya untuk sekedar menyapa dan tanya kabar udah berat banget rasanya. Kenapa rasa sakit itu harus ada? Ternyata hal-hal yang ku genggam begitu erat malah berpotensi untuk melukai tanganku sendiri. Jujur aku bingung.

Bahagiaku ketika aku bersama orang yang sederhana tapi memperlakukanku dengan cara istimewa. Waktu tidak pernah salah menempatkan rasa. Sporagis memberi angin surga pada kawanan pemangsa, masih kurangkah telingaku mendengar keluh kesahmu? Belum cukupkah waktuku membalas aduanmu?

Aku sudah belajar untuk sabar, ternyata ujungnya aku merasakan sakit hati. Aku sudah belajar untuk mengerti, ternyata mengerti manusia lain sangatlah sulit. Aku sudah belajar untuk berkomunikasi ternyata caraku salah, banyak orang yang datang dan pergi.

Pernahkah hati dan pikiranmu berselisih? Pernahkah menaruh hati dengan orang yang tak pasti? Kamu adalah Satu kata yang kaya makna dengan sudut pandang yg berbeda.

Pernah ga sih kamu dikhianati oleh orang lain? Tidak masalah aku mengenalmu, tapi aku tidak akan membiarkanmu melewati batas-batasku terlalu jauh, karna aku sudah tidak bodoh lagi

Hidupmu tidak melulu tentang pertemanan, waktunya kamu mencari jadi diri kamu sendiri, teman mu memperlakukanmu tergantung cara kamu memperlakukan temanmu.

Pernah ga sih kamu difase mau marah atau cemburu ga punya hak, didiemin ngiranya ga peduli, mau nuntut kita sebagai apa. Pernah ga sih begitu?