Muhasabah berarti evaluasi diri, menghitung diri, menghitung-hitung amal perbuatan dengan tujuan memperbaiki diri serta mengingatkan kembali akan tujuan diri diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Muhasabah diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Kalam-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Hasyr: 18.)
Muhasabah yang efektif disebutkan Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rahimahullahu Ta'ala harus melewati empat tahapan sebagai berikut:
1. Memulai dengan hal-hal yang Fardu, jika dia melihat ada kekurangan segera diperbaiki
2. Kemudian larangan-larangan Allah. Jika dia mengetahui ada yang pernah dilanggar atau dilakukannya segera bertaubat dan beristigfar dan melakukan kebaikan yang menghapus dosa-dosa
3. Mengevaluasi diri atas kelalaian-kelalaian.
4. Mengevaluasi seluruh anggota tubuh, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki akan hal-hal yang pernah dilakukannya.
Muhasabah di bulan Ramadhan sangat penting untuk dilakukan sebab bulan ramadhan adalah bulan yang akan mewarnai kehidupan seorang muslim pada sebelas bulan lainnya. Setiap hari, pekan, bulan dan tahun harus di muhasabah. Jika ada kehilafan jangan sampai ada yang terulang. Jika ada kebaikan, dilanjutkan dan sedapat mungkin ditingkatkan dari waktu ke waktu. Muhasabah adalah proses evaluasi dalam rangka peningkatan kwalitas pribadi, akhlak, iman dan takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, kini dan esok.