nikmat Allah sangat banyak, diantaranya nikmat diberi taufiq untuk memeluk islam, yang mana islam ini adalah agama yang haq, lalu kitabnya yaitu Al-Qur`an dijaga oleh Allah.
ﵟإِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ ٩ ﵞ
Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya
diantara yang menunjukkan kebenaran akan kerasulan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah terjaganya Al-Kitab yang beliau diutus dengannya, yaitu Al-Qur`an Al-Karim. Al-Qur`an ini telah dijaga oleh Allah –‘Azza wa jalla- dengan sebenar benar penjagaan yang melebihi penjagaan kitab-kitab samawiyah yang lainnya. karena Allah sendiri yang menjaganya, dan mengatur sebab-sebab untuk menjaga Al-Qur`an. sehingga kita dapati bahwa para ulama memberikan, syakl, tanda baca, harakat, para imam menghafalnya, begitupun dengan anak anak; mereka menghafalnya di pondok-pondok, para qari membacakannya dimasjid-masjid, para ulama menafsirkannya di ma’had-ma’had mereka. bahkan tidaklah seorangpun merubah satu huruf melainkan akan terungkap dan tertolak.
bahkan pernah dikisahkan didalam tafsir al-qurthubi dari Yahya bin Aktsam,
“dahulu khalifah Al-Ma`mun memiliki majelis untuk diskusi, lalu datang seorang yahudi yang berpakaian bagus, berwajah tampan dan harum, ketika berbicara, berbicara dengan baik dan ungkapan yang bagus.
ketika telah berakhir mjelis, Sang Khalifah memanggilnya, lalu sang khalifah berkata padanya : “Apakah kamu orang israil?
sang khalifah berkata : “masuklah keagama islam sehingga aku dapat memperlakukanmu demikian dan demikian” beliaupun menjanjikannya dengan sesuatu.
dia menolaknya dengan mengatakan : “ini adalah agamaku dan agama leluhurku”
dan diapun pergi, setahun kemudian dia datang dengan keadaan sudah masuk islam, lalu berbicara dengan baik dimajelis,
setelah majelis berakhir, sang khalifah memanggilnya dan berkata : “bukankah engkau yang bersama kami dahulu?”
sang khalifah bertanya : “apa yang menyebabkan engkau memeluk islam?”
diapun menceritakannya : “setelah aku pergi dari hadapanmu, aku ingin menguji agama agama ini yang mana ketika itu engkau mengangap tulisannku bagus,
aku ambil taurat, lalu aku menyalinnya tiga salinan, lalu aku tambahi dan kurangi, dan aku bawa ke tempat ibadah, lalu salinan-salinan itu dibeli,
kemudian aku mengambil injil lalu aku salin sebanyak tiga salinan , aku tambahi dan kurangi dan aku bawa ke tempat ibadah lalu salinan-salinan itupun dibeli,
lalu aku mengambil Al-Qur`an, lalu aku menyalin sebanyak tiga salinan, aku tambahi dan kurangi, dan aku bawa ke penjual buku, lalu mereka membuka halaman demi halaman, ketika mereka mendapatkan penambahan dan pengurangan mereka melemparnya dan tidak mau membelinya, lalu aku menyadari bahwa ini adalah kitab yang terjaga, itu adalah sebab keislamanku,”
setelah itu yahya bin aktsam pergi haji dan bertemu sufyan bin ‘uyainah dan mengabarkan mengenai kisah tersebut, lalu sufyan mengabarkan bahwa bukti kebenaran ini ada dalam kitabullah, yaitu pada firman Allah ketika berfirman mengenai taurat dan injil
بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ
“disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah” AL-Maidah : 44
oleh karena itu taurat dan injil tidak terjaga dan hilang. adapun mengenai Al-Qur`an Al-Karim, Allah berfirman:
ﵟإِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ ٩ ﵞ
demikianlah yang allah firmankan, Allah menjaga dan memeliharanya sehingga tidak hilang,
dan semoga kita dapat mensyukuri ni’mat Allah yang besar ini dan dapat mengambil manfaat dari Al-Qur`an Al-Karim; de