Episode kali ini kita kedatangan Romi Fauzi seorang Game Developer dan 3D Animator. Berawal dari waktu dia kecil, Romi Senang bermain game dan dia bercita cita untuk bisa membuat game akhirnya dia memutuskan untuk mencoba belajar programming,
Tapi karna waktu itu ia masih SD belajar programming itu sulit untuk dia karna masih kecil, dia menyerah untuk menjadi programming tapi bukan berarti dia tidak melakukan hal yang lain, karna di dalam programming dia tidak mampu untuk saat itu, itu akhirnya dia memutuskan untuk menggambar karna setidaknya menurut dia "Saya pikir daripada saya ga bisa coding saya mending design deh" akhirnya dia bekerja di salah satu perusahaan animasi dan menjadi animator. Dia bekerja di perusahaan animasi dari dia mempunyai 1 anak sampai dia mempunyai 3 anak dan pada saat itu gaji kerja di perusahaan animasi tidak cukup untuk membiayai keluarganya akhirnya dia memutuskan untuk menjadi freelancer dan membuat usahanya sendiri.

Episode kali ini kita kedatangan Rifka Rachman @rifkarachman seorang Musician, Record Producer, Musical Director yang mungkin anda tidak kenal tapi dia banyak memproduseri artis-artis ternama Indonesia seperti Glen Fredly, Ari Lasso, Aditya Gamila Arief, Agnes Mo dan masih banyak lagi. kali ini kita berbicara tentang bagaimana perjalanan Rifka Racman bisa hingga bisa jadi Musician, Record Producer, Musical Director, banyak motivasi yang bisa kita ambil dari Rifka Rachman ini salah satunya adalah bagaimana kita keluar dari keterpurukan, apa yang harus kita lakukan, apa strategi agar kita keluar dari keterpurukan.

Dari awal cuma sekedar suka photography agra @agrasuseno lulusan teknik di Institut Teknologi Bandung ini
ternyata lebih memilih mendalami apa yang dia suka yaitu photography tapi tanpa meninggalkan kuliahnya.
karna menurut agra mungkin dia ga berbakat di photography, mungkin kalau orang yang berbakat itu potensinya punya skor 100 ,
dia mungkin hanya punya potensi 80 walaupun mungkin potensi dia di teknik lebih tinggi sebenernya, tapi karna dia suka photography
membuat dia mau belajar lebih tentang itu bisa jadi dia memiliki potensi yang lebih di dunia photography di banding
di bidang teknik yang tidak terlalu ia sukai, jadi agra memilih apa yang ia sukai.
--------------

Semenjak SMA Yasa Singgih sudah bisa mencukupi kebutuhannya sendiri tanpa minta ke kedua orangtuanya.
Karna hal itu membuat yasa berfikir kalau dia ga usah sekolah lagi karna sudah bisa mencari uang sendiri,
tapi ternyata salah karna saat dia masuk kuliah, dia bertemu orang baru, pengalaman baru dan ilmu baru
dari situ dia sadar kalau ternyata pendidikan itu penting, dan kebanyakan bos bos perusahaan besar juga
mereka berasal dari anak kuliahan. Setelah lulus kuliah yasa memutuskan untuk meneruskan pekerjaan ayahnya yaitu di bidang
pembuatan sepatu, menurutnya sayang jika ayahnya pensiun tanpa ada yang meneruskan usaha ayahnya itu,
akhirnya dai memulai bsinis sepatu tanpa bisa apa apa, karna dia tidak bisa desain sepatu dan dia juga tidak tahu tentang sepatu.

Banyak yang bilang bisnis kuliner adalah usaha yang hampir selalu laris dalam kondisi apapun.
Itu karena semua orang butuh makan.Ternyata tidak semulus itu perjalanan mereka.
Tapi tentunya bukan itu saja kiat keberhasilan pasangan suami-istri Wanda dan Winda
dalam membangun usaha Steak Hotel by Holycow!
Yang namanya kesuksesan pasti butuh pengorbanan dan kerja keras.
Begitu juga dengan Iswanda Mardio (Wanda) dan Wynda Mardio (Wynda).
Kuatnya keinginan Wynda Mardio untuk berwirausaha membuatnya rela meninggalkan karir yang sudah dijalani hampir 10 tahun.
Meski sempat banyak yang meragukan, semua itu dihadapinya dengan positif dan optimis. Niatan Wynda memang sederhana saja,
dia ingin punya banyak waktu dengan anaknya.

Azhari @_azday adalah mahasiswa aktif semester 5 di UIN syarif hidayatullah jakarta jurusan communication islamic broadcasting.
Karna perekonomian keluarganya sedang jatuh semasa Sekolah dia terpaksa harus memutar otak agar bisa membantu keluarganya,
akhirnya semasa sekolah dia mulai belajar berjualan apapun yang bisa dijadikan peluang, sampai sampai dia dijuluki teman temannya "Otak Dagang".
Sekarang semasa kuliah dia sangat tertarik dengan masalah keuangan, bisnis dan entrepreneur, dia mempelajari semua itu, karna ketertarikan itu
dia ingin membagi ilmunya dengan orang lain mengenai keuangan kepada generasi millennial, dia ingin generasi millennial menjadi generasi yang melek finansial
dan tidak terjebak di generasi sandwich, Apa itu generasi sandwich ? generasi sandwich adalah generasi yang terjebak di antara dua lapisan,
harus memberi kepada lapis atas yaitu orangtua dan harus menafkahi istri dan anak yaitu lapisan bawah.

Jayant harilela adalah seorang pengusaha muda berusia 22 tahun mempunyai cerita menarik buat kamu, jayant akan menceritakan kisah hidupnya dalam menimba ilmu dalam bidang Robotic Engineering dan Computer Science, dia ingin membantu masyarakat dalam mengatur keuangan mereka, akhirnya dia membuat aplikasi yaitu @payok.id. Di samping itu jayant juga memiliki hobi seni melukis dan menurutnya seni melukis dan berbisnis itu sama, bagaimana ceritanya simak di millennial power podcast.

Berawal dari bekerja partime di bidang furniture, vicky (@vickysusanto) akhirnya diangkat menjadi seorang fulltimer dengan gaji SGD 1.500. Belajar dari perusahaan sebelumnya, Vicky pernah jadi salah satu asisten bos dari perusahaan tersebut. Dia selalu mempelajari segala prosedur di perusahaan tersebut. Menurut Vicky, perusahaan besar itu sebagai roda dimana kita membantu perusahaan itu bergerak. Sedangkan perusahaan kecil sebagai mesin, dimana kamu harus bisa menjalankan perusahaan itu dengan mempelajari berbagai bidang di dalamnya.

Abil (@aryaputras) memilih untuk berinvestasi di usia mudanya, awalnya abil merupakan seorang remaja yang tidak kutu buku, jarang membaca dll, tapi suatu ketika abil sadar akan pentingnya berinvestasi. karena menurutnya ini adalah permasalahan mindset, jika anak muda sekarang sukanya dengan sesuatu yang keren. Biasanya remaja sekarang lebih sering melakukan in-game purchase untuk upgrade karakter game mereka lebih keren, dibanding berinvestasi. Maka anggaplah berinvestasi itu sesuatu yang keren juga agar kamu mau tertarik untuk mempelajarinya dan membuat diri kamu lebih keren.

Erik reviews Scott pape's book the Barefoot Investor. Scott talks about how you should Simplify your money, Get rid of credit cards, Make your retirement automatic.
Today Erik talking this book. it's called "The Barefoot Investor" and the book have 3 Lesson.

- Lesson number one simplify the way that you manage your money by using a different bank account. normally everybody has everything you want bank account right, your salary or your revenue from your company into an account, and you pay your different expenses from that. he basically says don't do that, create separate bank account for separate things in your life.

- lesson number 2 it starts eliminating your debt by cutting up your credit card. because after you set up your system for allocating the money coming in, you want to make sure that it doesn't float up anymore. And Credit cards is one of the ways where the money goes out quickly.

- Lesson number 3, once when you set up your bank account and your system to allocate your money then what do you do? basically, long term investment in his recommendations are what they called "Index Fund".