Temanilah apa saja yang sedang kuperjuangkan. Hidup memang tidak pasti. Namun bila kamu bersedia mengimbangi, semua akan lebih mudah dijalani. Aku hanya ingin kamu tidak terjebak bayangan-bayangan indah saja, jika di perjalanan nanti kamu kaget dan menyerah begitu saja. Itulah mengapa kukatakan dengan sepahit-pahitnya. Agar kamu bisa menerima bahwa aku hanyalah manusia biasa. Jika pada titik tertentu aku gagal, ku harap kamu akan tetap menjadi seseorang yang memilih tetap tinggal. Menemani merangkak lagi, berdiri lagi, berkalan kembali. Maklumi dan belajarlah menerima, jika pada saat ini hanya ada sedikit waktu yang tersisa. Aku sama sekali tidak bisa selalu ada. Aku tidak mau menjanjikan kamu kebahagiaan yang selalu ada. Hanya saja, aku akan selalu bekerja keras untuk mewujudkan itu semua.