This episode explores how Japanese occupation and war against Japan in World War 2 in Asia is presented in museums in present-day Russia. This podcast is host by Ajeng Arainikaih.

[Dai Nippon] This episode discusses the Japanese occupation that seems absence in museums in former French Indochina: Vietnam, Cambodia, Laos. This podcast is researched, hosted and edited by Ajeng Arainikasih. Photo for podcast cover is courtesy of: Pexels, Pixabay, Unsplash or Freeimages.

Selama Perang Dunia 2 melawan Jepang, tentara Kanada kalah perang di Hongkong dan jadi tawanan Jepang. Lalu, Japanese-Canadian yang tinggal di Kanada juga dijadikan enemy aliens dan direlokasi. Kisah negative self history ini ada lho di museum-museum di Kanada. Tentunya bisa didengarkan di podcast #MuseumTravelogue Talk Season 1 Dai Nippon Episode 22. Podcast dalam Bahasa Indonesia ini dibawakan oleh Ajeng, Retno dan Argi.

Ngobrol santai bareng kurator seni, Doni Ahmad (Dwihandono Ahmad), tentang seni rupa Islam kontemporer. Apa sih seni rupa Islam kontemporer itu? Seperti apa karya seni rupa Islam yang dikuratori oleh Doni? Dari masalah negara Islam sampai hilal, semua dibahas! Podcast #MuseumTravelogue Talk Season 2 [Nyeni] Episode 8 ini dibawakan oleh Ajeng Arainikasih dalam Bahasa Indonesia. Cover: Dwihandono Ahmad, MamangX, Office SA, Wibi Triadi, Zico Albaiquni - Fiksi 1397H (2017-2018).

Ngobrol santai bareng Albert Yonathan, Tokyo-based ceramic artist, tentang mengapa ia memilih berkarya dengan media keramik. Juga tentang filosofi karyanya: mandala, simetri, dan repetisi; serta contoh-contoh karyanya yang dipamerkan di Bandung, Canberra, Tokyo dan Taipei. Podcast #MuseumTravelogue Talk Season 2 [Nyeni] Episode 7 ini dibawakan oleh Ajeng Arainikasih dalam Bahasa Indonesia. Cover: Albert Yonathan - Shelters (2019).

Ngobrol santai bareng Aliansyah Caniago, performance and visual artist, yang akan membahas tuntas tentang apa itu performance art. Juga membahas tentang karya-karya performance art-nya yang melibatkan masyarakat, serta memecahkan masalah sosial/lingkungan di masyarakat. Podcast #MuseumTravelogue Talk Season 2 [Nyeni] Episode 2 ini dibawakan oleh Ajeng Arainikasih dalam Bahasa Indonesia. Cover: Aliansyah Caniago - Neighbors Grass is Always Greener (2017).

Ngobrol santai bareng arsitek sekaligus seniman, Dea Widya, terutama tentang ketertarikannya terhadap bangunan kolonial. Juga akan kritiknya terhadap penghancuran cagar budaya kolonial. Misalnya, Tjihampelas Zwembad di Bandung dan Hotel Des Indes di Jakarta yang ditampilkan dalam bentuk karya durational performance menggunakan rainbow cake dan clay. Juga tentang pengalaman performancenya di rumah tua kosong! Podcast #MuseumTravelogue Talk Season 2 [Nyeni] Episode 6 ini dibawakan oleh Ajeng Arainikasih dalam Bahasa Indonesia. Cover: Dea Widya - Ghost of Des Indes Hotel (2017).

Ngobrol santai bareng Zico Albaiquni, contemporary visual artist, tentang inspirasinya untuk menjadi seniman. Juga mengenai pilihan warna "ngejreng" untuk karya-karyanya; pameran-pamerannya di berbagai museum seni di dalam dan luar negeri; sampai karyanya yang dianggap paling "masterpiece". Podcast #MuseumTravelogue Talk Season 2 [Nyeni] Episode 1 ini dibawakan oleh Ajeng Arainikasih dalam Bahasa Indonesia. Cover: Zico Albaiquni - For evidently, the fine arts do not thrive in the Indies (2018)

Ngobrol santai bareng fotografer Adrian Mulya tentang pameran-pameran fotonya yang mengangkat isyu identitas politik keturunan Tionghoa; dan juga tentang penyintas peristiwa 1965! Podcast #MuseumTravelogue Talk Season 2 [Nyeni] Episode 5 ini dibawakan oleh Ajeng Arainikasih dalam Bahasa Indonesia. Cover: Adrian Mulya - So Far, So Close (2019).

Ngobrol santai bareng Antariksa yang merupakan seorang seniman dan juga sejarawan. Episode ini akan membahas tuntas ketertarikan Antariksa akan zaman penjajahan Jepang; karya-karya instalasinya dari arsip zaman Jepang; dan bagaimana cara mendapatkan dana untuk penelitiannya terkait arsip zaman Jepang di berbagai negara. Podcast #MuseumTravelogue Talk Season 2 [Nyeni] Episode 4 ini dibawakan oleh Ajeng Arainikasih dalam Bahasa Indonesia. Cover: Antariksa - Co-Prosperity #4 (2019-2020).