Baru kali ini gue baca novel yang nyesek banget. Untungnya gue baca ini lewat platform @cabacaapp. Kalau bacanya versi cetak, mungkin gue bakalan DNF karena nggak sanggup kelarin bukunya.

Kali ini gue akan membahas novel MetroPop jebolan Gramedia Writing Project yang ditulis oleh @thessalivia berjudul Semangat, Tante Sasa! Novel MetroPop ini nggak akan membawa kita ke gemerlap kehidupan urban bertabur barang branded, tapi malah menjerumuskan kita ke langkah-langkah mengurus bocah SD! Nah, gimana coba?

Novel ini bisa dibaca melalui Gramedia Digital atau secara cetak. Gue biasanya kalau baca itu lama, tapi pas baca buku ini beneran cuma tiga jam (udah plus nangis-nangis!). Bukunya betulan bikin betah sekaligus sedih, Guys!

Cekidot langsung reviunya!

Kali ini gue akan membahas salah satu novel crime Indonesia yang ditulis oleh @rinoevans berjudul Signature Dish. Novel ini bikin kenyang! Cerita kriminalnya oke, bertabur makanan, sampai cerita cinta tipis-tipis tapi bohoooong. Hehe. 

Novel ini bisa dibaca melalui Cabaca App dan novel ini adalah salah satu alasan kenapa gue betah banget tidur-tiduran sambil mainan HP mulu cuma buat baca via Cabaca! Karena emang bikin penasaran banget, Guys!

Cekidot langsung reviunya!

Ini adalah sebuah roman yang sarat sejarah. Bisa pula disebut sebagai semi-otobiografi yang diwakilkan oleh seorang arwah bernama Rikkat. Rikkat sendiri diambil dari sosok nenek sang penulis novel, Yasmine Ghata. Ia adalah penulis Perancis-Turki, yang termangu di depan Louvre saat melihat karya kaligrafi buatan neneknya. Kemudian, dari sana cerita ini lahir. Sejarah kaligrafi, juga sejarah penghapusan kesultanan menjadi bentuk republik yang sekuler oleh Mustafa Kemal Ataturk, sang serigala hitam Turki.

Bersama @wahyuzae dan @miguelangelojonathan, Ayu Welirang bertanya seputar fenomena pembajakan buku, hingga kami pun merunutnya dari masa orde baru di mana konsep pembajakan buku pada rezim orba dan masa kini, jelas memiliki tujuan berbeda. Selain itu, hadirnya grup paradoks bertema Literasi, tetapi melakukan pembajakan, sangat menyentil nalar kami hingga memikirkan berbagai solusi pencegahan pembajakan karya. Obrolan satu jam ini sangat "ke mana-mana" dan teman-teman mungkin akan tersesat di dalamnya. Simaklah sembari membaca transkripnya di https://bit.ly/transkrip-podcast-haki-piracy

Kali ini Podcast Ayubacabaca mengundang Daras Resviandira (@resvi.andira), seorang penulis dan juga pegiat komunitas Net Detective Indonesia (NDI). Apa yang kami lakukan tentu saja bergunjing tentang buku dan pada kesempatan kali ini, kami membicarakan novel "Nostalgia Merah" karya M. Fadli dari Detectives ID (@fadlibullseye). Novel ini termasuk dalam genre inverted detective yang pertama kali diperkenalkan oleh R. Austin Freeman dalam seri Dr. Thorndyke; The Singing Bone. Nah, apakah sesungguhnya genre inverted detective? Mari cari tahu dalam podcast episode keempat ini!

Novel Si Pembunuh Elemen oleh @miguelangelojonathan adalah debutnya. Meskipun begitu, debut ini cukup serius. Ada banyak kritik sosial yang Miguel kemas, mulai dari kritik atas pencemaran lingkungan, kritik terhadap diskriminasi etnis Tionghoa. Juga berisi filsafat wu xing, evolusi manusia, dan kemungkinan negara memata-matai kita. Tokoh detektifnya juga kelam, cenderung noir seperti era detektif hardboiled. Penasaran seperti apa? Cek sekarang!

Novel LENKA terbit sekitar tahun 2011. Awal baca juga di tahun itu, ketika dapat pinjaman teman yang ngampus UIN Syarif Hidayatullah. Waktu itu, gue pikir ini ada kaitannya sama Olenka dari Budi Darma. Ternyata bukan! Isinya sungguh nano-nano, mulai dari tragedi keluarga yang enggak fungsional, melodrama, sadomasokisme, seks dan fotografi pembebasan, sampai kisah terjunnya seorang model blasteran bernama Lenka. Gimana, penasaran nggak?

Di episode perdana ini, gue akan mengulas tentang novel Aruna & Lidahnya. Meskipun banyak ngobrolin tentang flu unggas, tapi sesungguhnya novel ini tuh bisa bikin kita laper terus! Kenapa sih memang? Simak segera.