Lumayan menguras pikiran.. rehat bentar boleh ga sih? Udah capek banget sama pertanyaan krusial.. Mau ngamuk.. tapi kesiapa coba? Tuhan? Congkak banget ngamuknya ke Tuhan.. Ga sadar gitu kita siapa? Kayaknya banyak yang harus “di-nanti-in” biar ga pusing sendiri..

Maaf.. aku yang sekarang bukan aku yang dulu.. Dengan mudahnya menerima bingkisan gulali manis yang berhujung pahit bagaikan jamu samiloto..

Teruntuk kedua kaki yang lelah akibat terlalu jauh melangkah.. Semoga lelahnya kedua kakimu mampu mengajarkanmu bahwa lelahmu itu belum sebanding dengan lelahnya hati yang berjalan tanpa henti..

Mengapa aku memenuhi halaman-halaman ini dengan kata-kata tentang pengkhianat negara miskin daripada menyimpan semua ruang untuk kisah perempuan yang hatinya remuk redam?

Selama masa mudaku, cinta akan menjadi guruku; pada usia pertengahan, penolongku; dan pada masa tua, kebahagiaanku. Cinta..

Ia cantik dalam ketidaktahuannya, berbudi tinggi dalam kesederhanaannya dan kuat dalam kelemahannya..

Ga bisa dideskripsiin terlalu random..

Kenyataannya cinta memang tak pernah hadir kecuali sedikit demi sedikit. Bermula bagai rintik-rintik kecil yang turun menyentuh kulitmu, tak terasa..

Kau seolah mengerti bahwasannya hati ini nelangsa tanpa arah.. Sungguh.. Kau Maha Membolak-balikkan hati..

Doaku, semoga kita segera dipertemukan.. Dibawah naungan kalimat “aku terima lamaranmu” dan “aku terima nikahnya”..