Share Podcast Indonesia Menalar
Share to email
Share to Facebook
Share to X
By Podcast Indonesia Menalar
The podcast currently has 7 episodes available.
Covid-19 memporak porandakan dunia. Namun masih ada pengharapan dalam berbagai bentuk solusi kontruktif untuk membuat manusia bertahan dalam situasi ini. Peran masyarakat, pemerintah dan berbagai kelompok komunitas yang bersatu, dapat menurunkan kluster penyebaran virus berbahaya ini. Kesadaran untuk menjaga diri secara individu dengan menerapkan 3 M (Memakai masker, Menjaga jarak & Mencuci tangan), bila menjadi konsensus yang harus diterapkan seluruh masyarakat secara bertanggungjawab, maka pandemi dapat diminimalisir.
Diskusi makin menarik, jika mendengarkan sambil sruput kopi.
Buku yang dikeluarkan Zlavoj Zizek, seorang filsuf dari Slovenia, pada akhir tahun 2020 menarik untuk dicermati. Dalam bukunya Zizek menempatkan negara-negara penganut sistem negara komunis berhasil mengendalikan jalur penyebaran covid-19. Sedangkan negara-negara penganut demokrasi babak belur dihajar oleh infodemik dan ketidakpastian. Zizek menempatkan tanggungjawab komunal sebagai kekuatan dalam menghadapi pandemi. Ketimbang menjamin kebebasan asasi tiap individu, yang pada akhirnya tidak menghasilkan solusi konstruktif dalam penanganan pandemi. Untuk memahami dialektika pemikiran ini secara lebih detail, silahkan mendengarkan diskusi lengkap Ngopi bareng.
Diskusi makin menarik, jika mendengarkan sambil sruput kopi.
Covid-19 memporak porandakan dunia. Namun masih ada pengharapan dalam berbagai bentuk solusi kontruktif untuk membuat manusia bertahan dalam situasi ini. Peran masyarakat, pemerintah dan berbagai kelompok komunitas yang bersatu, dapat menurunkan kluster penyebaran virus berbahaya ini. Kesadaran untuk menjaga diri secara individu dengan menerapkan 3 M (Memakai masker, Menjaga jarak & Mencuci tangan), bila menjadi konsensus yang harus diterapkan seluruh masyarakat secara bertanggungjawab, maka pandemi dapat diminimalisir.
Diskusi makin menarik, jika mendengarkan sambil sruput kopi.
Pandemi Covid-19 membuat dunia berhenti sejenak dari geliatnya dan mulai fokus menghadapi bencana ini. Daerah seperti NTT yang sebelumnya tidak memiliki kluster dan rendah kasus Covid-19, kini terjadi ledakan besar para penderita Covid-19. Pandemi mulai menyebabkan kecurigaan dan ketidakpercayaan antar individu. Media sosial memperparah dengan munculnya infodemi yang tidak terkontrol. Salah siapakah yang membuat pandemi ini tidak terkontrol? dan bagaimanakah seharusnya sikap pemimpin dalam melindungi masyarakatnya? Berbagai bentuk respon terhadap pandemi didiskusikan dalam ngopi bareng IM.com.
Diskusi makin menarik, jika mendengarkan sambil sruput kopi.
Energi Baru Terbarukan (EBT) memberi dampak positif bagi bumi. Namun disisi lain ada masalah hukum, ketidakadilan, dan eksploitasi yang mungkin saja terjadi akibat dari pengembangan bisnis dari potensi ini. Untuk itu EBT harus dikelolah secara baik, agar tidak merugikan Negara, masyarakat dan lingkungan. Meningkatkan literasi masyarakat tentang EBT dapat menjadi solusi, agar potensi ini tidak hanya masuk dalam ruang bisnis, tapi juga menjadi solusi bagi persoalan energi dalam masyarakat.
Diskusi makin menarik, jika mendengarkan sambil sruput kopi.
Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan sebuah bentuk pemanfaatan potensi sumber daya energi untuk menggantikan penggunaan energi dari bahan fosil. Bentuk energi baru terbarukan adalah gelombang laut, panas matahari, angin, gas alam, dan lainnya. Sumber energi terbarukan di Indonesia sangat melimpah.
Sudah banyak perusahaan energi dari luar negeri masuk ke Indonesia, dan berupaya mengelolah potensi energi tersebut menjadi energi listrik. Pemerintah Indonesia telah merancang hingga 2025, Indonesia akan menggunakan energi listrik dari energi terbarukan sebanyak 23%.
Perubahan penggunaan energi terbarukan ini sudah seharusnya tidak mengorbankan masyarakat dan alam. Untuk itu, masyarakat perlu diberdayakan untuk memahami potensi alam disekitarnya sebagai sumber energi listrik.
Diskusi makin menarik, jika mendengarkan sambil sruput kopi.
Diskusi ngopi bareng kali ini membahas tentang salah satu hukum dalam fisika, yakni hukum termodinamika, terkait dengan entropi dan diversity. Diskusi ini berupaya memahami proses fisika tersebut untuk diterapkan dalam organisasi. Memang idealnya sebuah organisasi memiliki potensi deversity untuk mencapai tujuan organisasi. Namun kadangkala terjadi entropi sebagai akibat dari gesekan variabel lingkungan dalam organisasi.
Diskusi ini berupaya untuk memasukan beberapa paradigma (seperti biologi dan sosial), sebagai proses pendalaman makna entropi dan diversity dalam organisasi.
Untuk memahaminya silahkan mendengarkan ngopi bareng.
The podcast currently has 7 episodes available.