Kak Sinta Yudisia, psikolog yang juga seorang penulis memaparkan dua penyebab hal yang sangat mungkin bikin kita stres, yaitu adaptasi dan ancaman. Agustus ini, Kak Sinta menerbitkan satu buku pengembangan diri berjudul The New Me: Life After Crisis. Buku ini akan membantu pembaca bangkit dari keterpurakn akibat krisis.
Kegagalan bertubi, sakit berkepanjangan, hubungan romantis yang kandas menyakitkan, impian-impian yang hancur karena situasi. Begitupun, manusia pernah mengalami kejadian yang tak terkendali: wabah, bencana alam, peperangan, atau keadaan sulit lainnya. Wabah mengerikan yang menghancurkan harapan dan menyebarkan keputusasaan di abad XI ini salah satunya adalah Covid-19. Jutaan tewas, ratusan juta terinfeksi. Kota, provinsi, negara ter-lockdown. Ekonomi terpuruk, kemiskinan meningkat tajam. Kesehatan demikian mahal dan kematian ditemui di sudut-sudut jalan.
Ada manusia yang padam nyala hidupnya karena krisis. Sebaliknya, sebagian manusia mengalami titik balik untuk melenting ke atas. Melesat lebih tinggi. Justru karena hantaman krisis, seseorang menemukan banyak potensi tersembunyi dalam dirinya. Ia ternyata kreatif ketika tak punya uang. Ia ternyata berani dan sabar ketika menghadapi penindasan. Ia ternyata pintar ketika menghadapi hambatan sulit. Ia ternyata luar biasa dalam ujian.