Ini hanya sebuah tulisan, yang tidak pernah bisa merengkuh rangkulmu. Ini hanya sebuah tulisan, yang tidak pernah bisa menepis air matamu dari pelipis. Ini hanya sebuah tulisan, yang tidak pernah bisa menghadirkan sebuah keberadaan daksaku yang jauh bersekatkan samudera dan pulau-pulau diantaranya. Ini hanya sebuah tulisan, yang hanya padanya kutumpahkan kegelisahan dan kekhawatiranku yang tidak pernah benar-benar berakhir. Ini hanya sebuah tulisan, yang hanya padanya aku mengeluhkan semua sedih dan lukaku, tanpa ada daya untuk benar-benar melakukan sesuatu yang bisa membuatku lega. Ini hanya sebuah tulisan, yang hanya padanya kutuangkan rasa kasih dan sayangku padamu kesetiap pembuluh kata yang menjadikannya hidup. Ini hanya sebuah tulisan, yang hanya pada Tuhanku memiliki kuasa atas hidup juga takdirku, pun dengan cara-Nya pula Ia menjadikanmu jiwa didalamnya. Ini hanya sebuah tulisan, yang hanya semakin membuktikan keterbatasanku, ketidakberdayaanku, ketidakmampuanku hanya untuk sekedar meraih tanganmu, memelukmu, mengusap air matamu dan berkata “gapapa, jangan takut, aku sudah ada disini”. Ini hanya sebuah tulisan. Dan hanya akan tetap menjadi sebuah tulisan. Tak berdaya. Seperti penulisnya. (Oleh: tuanpoetry)