Meskipun serupa, "tiap-tiap" dan "masing-masing" tidak boleh digunakan seenaknya, lo, Kerabat Nara. Ada perbedaan yang harus diperhatikan. Dengarkan episode Ruang Dengar kali ini untuk mendapatkan penjelasan seutuhnya, ya!

"Ter-" adalah salah satu prefiks yang produktif digunakan dalam bahasa Indonesia. Namun, ternyata, pada beberapa kasus, awalan "ter-" akan berubah menjadi "te-", bergantung pada bentuk dasar yang mengikutinya. Apa contohnya? Dengarkan dan bagikan episode Ruang Dengar ini, ya, Kerabat Nara!

Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Mencintai seseorang secara berlebihan, misalnya, bisa berujung mengecewakan diri sendiri. Selain itu, dalam berbahasa pun kita sering menggunakan kata-kata yang berlebihan atau lewah. "Agar supaya", "bisa dapat", "sangat ... sekali", dan "banyak buku-buku" adalah contoh kelewahan dalam berbahasa. Apa saja contoh kelewahan dalam berbahasa dan bagaimana cara mengatasinya? Dengarkan episode terbaru ini, ya, Kerabat Nara!

Tahukah Kerabat Nara bahwa "bukan" berpasangan dengan "melainkan", sedangkan "tidak" berpasangan dengan "tetapi"? Fenomena ini bernama pasangan idiomatis. Wah, bagaimana penerapannya? Dengarkan episode Ruang Dengar Nara kali ini, ya, Kerabat Nara!

Kerabat Nara masih bingung untuk membedakan "di" yang dipisah dengan "di-" yang dirangkai? Pada episode kali ini, Nara akan memberikan sedikit pencerahan. Tambahkan episode ini ke dalam daftar putar, dengarkan, dan bagikan kepada teman-teman Kerabat Nara, ya!

Cemburu tidak sama dengan iri hati. Namun, apa, ya, perbedaannya? Yuk, simak Ruang Dengar Nara episode yang ke-2 berikut ini.

Episode perdana Siniar Narabahasa telah meluncur! Di sini, Nara menghadirkan kembali pidato kebahasaan dari Ivan Lanin, "Pesan Tak Sampai", yang sebelumnya sudah pernah ditayangkan pada Gelar Syukur #SatuTahunNara di kanal YouTube Narabahasa.