Ceritanya mau ngepodcast berempat, tapi ternyata susah, bangeett. Dan ya udah kita berdua aja, itu pun pas lagi nungguin dua yang lainnya. And as you know, this moment is not what i want, and what i need to publish to my podcast. But i know this situation can't handle by me, so i'm still so proud for this moment. Thank you, guys. Hope we can make the more beautiful moment later. In syaa Allah.

Katanya, semakin bertambahnya usia, lingkaran pertemanan kita justru tidak semakin bertambah, malah semakin menyempit. Di episode kali aku dan sepupu akan membahas itu semua. Dari mengapa hingga bagaimana.

Episode kali membahas mengenai segala hal tentang buku. Dari mulai awal mula kenal dengan dunia literasi sampai bisa jatuh cinta dengan buku, sampai dengan tips-tips dari kita (sesuai pengalaman) buat bisa jatuh cinta juga dengan dunia literasi khususnya membaca. Selamat mendengarkan! Eh btw, nanti maaf ya kalau di akhir kaya yang kepotong, soalnya emang iya durasinya gak cukup. ㅋㅋㅋ

Di usia yang sudah mau meninggalkan angka 20 ini nyatanya masih banyak yang bertanya-tanya, "mengapa masih belum terlihat menggandeng seseorang?". Bukannya tidak ingin, namun manusia yang diinginkan itu belum ada yang terlihat dan pas di hati. Tapi jika di antara kalian ternyata ada yang diam-diam ingin menjadi salah satu manusia yang diimpikan itu, mungkin jawabannya akan ada di episode kali ini.

Dulu yang tak begitu dekat karena terhalang oleh kesibukan masing-masing kini menjadi dekat seakan-akan mempunyai kesibukan yang sama. Perlahan-lahan, dua orang manusia ini pun tahu bahwa ada hal yang sama dalam diri mereka. Tapi tidak semudah itu untuk menceritakan kembali kepada masing-masing atau pun pada manusia lain. Karena kami buta akan berbicara. Untung saja, abad ke-21 ini sudah ada yang namanya podcast. Sebuah aplikasi yang ternyata juga dapat membantu para buta wicara menjadi seorang wicara ulung. Walaupun ya masih sebatas antar dua orang.

Tentang peluang yang kecil terkadang membuat para manusia menyerah di awal cerita, tak ada sedikit pun usaha yang dikeluarkan. Karena mereka sudah tahu, aku akan kalah juga pada akhirnya. Namun, ketahuilah, sekecil apapun peluang yang kamu miliki, tak ada salahnya dengan tetap berjuang terlebih dahulu. Dengan seperti itu kamu tidak akan menjadi pengecut yang tak mau mencoba dahulu sebelum berperang. Bukankah tak ada yang tak mungkin jika Tuhan sudah berkata "kun fayakun"?