Sungguh pengalaman yang sangat berkesan & tak terlupakan bagi @drewchristiawan di saat-saat usianya menuju kepala 3. Bagaimana tidak? Ia memutuskan untuk pergi solo traveling ke Vancouver, Canada, selama hampir 1 bulan pula.

Meski ia merasa alam semesta fully supported him, karena berasa banget segalanya dibuat mudah, dari pembelian tiket pesawat s/d urus dokumen-dokumen, yang semuanya Andrew lakukan sendiri. Namun, solo traveling ini justru memberikannya banyak bumbu atau kisah-kisah menarik untuk diceritakan. Terlebih di hari ultahnya, Andrew merasa Sang Pencipta mengantarkan hadiah spesial, yang pada terbang ke atas kepalanya. Wow…

Selain itu, moment ini juga mengajarkannya untuk bertanggung jawab & memiliki sikap bertoleransi yang besar terhadap diri sendiri & orang lain. Because the most important thing is enjoying the journey, only you & you alone.

Yuk dengerin cerita lengkapnya di Single Room, episode 6 ini. Happy listening…

Kalian pernah gak sih melakukan sesuatu yang spontan gitu? Tiba-tiba tercetus sebuah ide & lalu secara refleks melakukannya, membuatnya terjadi/menjadi kenyataan?

Well, itulah yang terjadi padaku di tahun 2016. Sehingga, pada tanggal 8 Mei 2016, resmilah aku solo traveling ke Singapore, selama 4 hari 3 malam.

Meski gak lama-lama banget, tapi cukup banyak kejadian menarik yang kualami. Dari masalah koper, yang syukurnya dipertemukan dengan seorang pramugari malaikat, yang membantu membawanya sampai ke pintu gate. Lalu, masalah klise salah baca maps. Juga, kejadian gak berjodoh ke Gardens by the Bay. Serta, suasana & vibe di S.E.A. Aquarium yang membuatku betah di sana s/d 6 jam.

Namun tentunya, ada 1 kejadian ini, yang tak akan terlupakan seumur hidupku. Dimulai dari perjalanan yang panjang (1.5 jam), kekecewaan, kemalaman, then got lost karena MRT tutup/berhenti beroperasi. Sementara, aku gak tau berada dimana malam itu. What a nightmare…

Tapi kenyataannya, Tuhan gantikan mimpi buruk itu menjadi mimpi indah. Penasaran sama cerita lengkapnya? Dengerin yuk di Single Room, episode 5 ini. Happy listening…

Di dalam hidup kita, pasti ada 1 moment yang tidak akan pernah dilupakan, malahan akan diingat seumur hidup. Seperti temanku, Natal, saat pertama kalinya ia dikenalkan ke cowok & kemudian pergi dating berdua. Juga, temanku yang lainnya Andrew, saat ia pergi liburan sendiri. Serta, William, salah satu my good friend yang berhasil teken kontrak untuk urusan interior design dengan salah satu perusahaan property terbesar di Indonesia, hingga 2 tahun kemudian.

Kalo aku, adalah moment/saat makan di restoran sendirian, di mana bukan untuk killing time, atau nungguin orang, maupun take a lunch/dinner break, bahkan sebenarnya gak direncanakan terjadi juga sih. Tapi siang itu, sahabatku Kak Dessy, terpaksa membatalkan pertemuan kami karena efek obat kankernya yang membuatnya muntah-muntah & perlu total bed rest.

Yang semula kupikir akan membosankan, menyedihkan, sepi sendiri, ternyata berubah menjadi menyenangkan, memuaskan, & ramai, bersama ke-3 orang hebat.

Mau tahu cerita lengkapnya? Dengerin yuk di Single Room, episode 4 ini. Happy listening…

Cukup sering pertanyaan ini muncul di tengah-tengah para single/kaum yang masih sendiri: Why are you still single until now?

Ya, tidak bermaksud kepo atau sarkasme, tapi enggak disangkal, pertanyaan ini mampu membuat orang (yang ditanya) jadi kepikiran, bertanya-tanya, sampai ada yang panic, frustasi, insecure, dll. Sebabnya, teman-teman yang lain sudah pada menikah, berkeluarga, punya anak 2/3/4, sedangkan saya? Then, mulailah muncul jawaban-jawaban sekenanya di pikiran ini, bahkan berpikir, jangan-jangan gua dikutuk untuk sendirian. Oh no!?

Padahal, tidaklah demikian. Ibarat pepatah, “Life is a journey, not a destination” maka sebenarnya, hal ini pun dirasakan juga oleh banyak orang di luar sana.  & masing-masing telah mempunyai reasons atau jawabannya sendiri-sendiri. So, setelah dirangkum, berikut 10 jawaban mereka, versi buku “Are You Still Single?” atas pertanyaan tsb. Are you ready?