Episode kali ini didominasi oleh Ge, karena ia ingin mencurahkan isi hatinya yang sedih melihat kota kelahirannya yang saat ini mempunyai image yang kurang baik bagi banyak orang, mulai dari Reynhard Sinaga, lampu merah yang memiliki playlist, hingga Corona. Disini, Ge akan mengungkapkan alasannya mengapa Depok harus menjadi "Great Again". Mulai dari cerita sejarah Depok, keunikan Depok, hingga kesan George tentang Depok yang menurutnya cukup unik.

Kemarin-kemarin malem kemarin kepikiran bikin podcast dengan tema "Tumbuh Besar dengan Dua Agama". Bagi Gernas, episode ini adalah episode semi deep talk banget gitu. Bagi George, episode ini adalah episode yang mencekam karena takut depan rumahnya tiba-tiba banyak orang. Tapi ya gitu, di balik tengilnya kita ada atik aynlignet. Latar belakang yang sungguh complicated. hm

Pada akhirnya kami bisa mencurahkan isi hati kami melalui episode ini, mulai dari pengalaman Ge sebagai non-chinese, customer numpang gosip lalu tidak order, hingga realita-realita unique lainnya.

Episode kali ini, kami tidak berdua saja, melainkan kami berkolaborasi dengan dua makhluk tepatnya dari podcast You Are Not Alone dengan satu peliharaannya. Disini kami bernostalgia membahas masa kecil kami masing-masing, mulai dari didikan orang tua dengan latar belakang budaya yang keras, masa-masa cepirit di sekolah, hingga masa kecil yang hampir mencabut nyawa. Enzoyy gais. 

Podcast kedua kami ini, amat sangat penuh gimik dengan pembahasan media sosial di masa ini, mulai dari ciri khas selebgram, toxic positivity, hingga perasaan insecure padahal mah merendah untuk meroket, cuih. Hehe.

Episode ini adalah episode pertama kami yang berisikan perkenalan mainstream dan cerita tentang bagaimana empat biji dipertemukan dalam sebuah komunitas standup-comedy kampus bernama TUSCOM.