Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 159 (Hagai 1:1-14): Bacaan hari ini memberikan penjelasan tentang peristiwa kembali dibangunnya Bait Suci setelah sempat terhenti. Orang Israel sempat berhenti membangun bait karena tentangan dari warga sekitar dan juga dari pembesar-pembesar di tanah Israel. Orang-orang ini menanti kapan waktu yang tepat untuk melanjutkan pembangunan Bait Allah. Mereka menunggu terus hingga teguran Tuhan melalui Hagai diberikan.

Alkitab merupakan sumber sejarah yang berisikan dokumen, peristiwa, serta ajaran-ajaran penting yang menjadi fondasi Kekristenan. Penulisan Alkitab terbukti telah ditulis sejak waktu yang cukup lama. Salah satu dokumen paling penting, yaitu Perjanjian Baru yang menceritakan kehidupan, kematian, dan kebangkitan Tuhan Yesus telah ditulis dari abad pertama.

Karena penulisannya yang sudah cukup lampau, terdapat beberapa argumen yang meragukan Alkitab dari segi keakuratannya. Terlepas dari waktu dan keakuratan, timbul argumen lain akan isi Alkitab, seperti kontradiksi antara satu ayat dengan ayat lain, ketidakrelevanan dengan budaya sekarang, dan penulisan yang beragam.

Melihat argumen-argumen ini, apakah artinya Alkitab itu tidak sepenuhnya benar? Bagaimana cara kita mengetahui bahwa Alkitab itu benar? | JAWABAN JIWA - Talkshow bersama Host: Vik. Adam Kurnia, Guests: Joshua Chandra dan Thania. | Talkshow ini dapat juga diikuti di: Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org

Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 158 (Ezra 10:1-44): Bagian ini mengisahkan tentang pertobatan sejati yang terjadi di tengah-tengah orang Israel. Yang pertama adalah mereka mendengar Taurat lalu menyadari dosa-dosa mereka. Tanpa firman Tuhan tidak mungkin terjadi keselamatan bagi umat-Nya. Tanpa firman sejati juga tidak mungkin ada arahan dan instruksi bagaimana seharusnya manusia hidup.

Apakah kalian pernah merasa cemas karena tidak produktif? Atau bahkan, kalian sering menghabiskan waktu hanya berfokus untuk kerja, kerja, dan kerja. Peristiwa ini dinamakan sebagai "Hustle Culture", yaitu budaya yang menanamkan stigma kerja keras secara berlebihan. Budaya ini menormalisasikan seseorang untuk harus bekerja keras demi meraih kesuksesan. Tetapi, kerja keras dan kesibukan yang berlebihan dapat berdampak buruk dan menjadi berhala yang merusak hubungan kita dengan orang lain, termasuk dengan Tuhan. Apakah artinya menjadi “sibuk” itu salah? Bagaimana kita dapat membuat keseimbangan antara bekerja dan berelasi dengan Tuhan? | JAWABAN JIWA Podcast - bersama Host: Vik. Adam Kurnia, Guests: Steven A.L. dan Thania. | Tonton juga episode ini di: Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org

Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 157 (Ezra 9:1-15): Bacaan kita hari ini membongkar kebiasaan lama orang Israel, yaitu tidak setia kepada Tuhan. Semua kemurahan dan belas kasihan yang Tuhan berikan sekarang diabaikan demi kesenangan hawa nafsu kedagingan. Orang Israel yang kembali dari pembuangan, bahkan pemimpin-pemimpin mereka tidak lagi ingat kesulitan besar yang dialami Israel karena mereka mengabaikan Allah demi kesenangan mereka sendiri. Mereka memilih untuk menyembah ilah-ilah palsu. Mereka memilih untuk hidup sesuka mereka sendiri dengan kecemaran dan kekejaman yang makin menjadi-jadi. Bahkan pemimpin-pemimpin mereka, raja-raja yang Tuhan angkat dan dudukkan di takhta kerajaan atas umat-Nya, menjadi pengaruh utama untuk membawa umat Tuhan meninggalkan Tuhan dan menjalani hidup yang penuh dengan kecemaran. Ketika menyadari kondisi bangsanya yang seperti itu, Ezra segera memohon kepada Tuhan dengan hati yang hancur...

"Self love” adalah sebuah pemikiran untuk bisa mencintai diri kita apa adanya. Pemikiran ini mengajarkan kita untuk menerima diri sendiri terlebih dahulu baik secara fisik dan mental, sehingga kita dapat berelasi dengan orang lain lebih baik lagi. Karena dampaknya yang dianggap positif, self love menjadi sebuah tren yang sangat didukung dan disuarakan oleh banyak orang. Namun, tak sedikit orang juga berpikir bahwa self love dapat menanamkan kecenderungan untuk bersikap buruk, salah satunya adalah sikap egois. Menanggapi hal ini, sebenarnya apa kata Alkitab mengenai self love? Bagaimana kita harus bersikap sebagai orang Kristen dalam menanggapi pemikiran ini? | JAWABAN JIWA Podcast - bersama Host: Vik. Adam Kurnia, Guests: Joshua Chandra dan Fay Arieta.| Tonton juga episode ini di: Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org

Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 156 (Ezra 8:1-36): Perjalanan pulang Ezra, sang ahli kitab, disertai dengan kurang lebih seribu orang rakyat yang juga ingin kembali ke tanah Israel, ternyata memiliki beberapa masalah. Masalah pertama adalah di tengah-tengah mereka tidak ada kaum keturunan Lewi. Kaum Lewi adalah kaum yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kebaktian bagi Tuhan. Mengapa tidak ada kaum Lewi yang ikut? Dan apakah masalah berikutnya yang dihadapi oleh Ezra?

Ketika hati bangsa Israel menyimpang kepada para berhala, mereka perlu pertobatan dan pembaharuan iman di hadapan Allah Israel (Ul 29; Yos 24; 1 Sam 7:3-6; 2 Raj 23:1-27; Neh 9).

Demikan pula gereja Tuhan pada hari ini, banyak yang sudah menjadi begitu suam dan menyimpang dari Kebenaran Alkitab! Masihkah Tuhan berbelas-kasihan, dan berkenan memanggil umat-Nya untuk bertobat, kembali kepada Tuhan dan Firman Tuhan? | MORNING COFFEE Podcast bersama Pdt. Jimmy Pardede, dan 2 narasumber: Bpk. Arifin Darmawan, dan Ibu Nathalia Tobing | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org

Apakah kalian pernah mendengar kasus mengenai seorang WNI yang mengkritik pemerintah belakangan ini? Dari kasus tersebut, kita sadar bahwa manusia tidak pernah terlepas dari memberikan dan menerima kritik. Bagi beberapa orang, kritik bisa dianggap positif dan diterima sebagai masukan. Tetapi bagi beberapa orang, kritik bisa dianggap negatif dan menjadi sesuatu yang sensitif untuk dibicarakan.

Jika begitu, bagaimana memberikan kritik dengan cara yang benar? Dan sebaliknya, bagaimana seharusnya menerima dan menyikapi kritik yang diberikan kepada kita? | JAWABAN JIWA - Podcast bersama Host: Vik. Adam Kurnia, Guests: Steven A.L. dan Joshua Chandra. | Tonton juga episode ini di: Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org

Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 155 (Ezra 7:1-28): Raja Artahsasta mengutus Ezra untuk membawa persembahan bagi Bait Suci dan untuk mengajar umat Tuhan di Yerusalem. Raja ini merupakan raja yang meneruskan kebaikan Tuhan bagi Israel. Sama seperti Koresh dan Ahasyweros yang melindungi orang Yahudi di Persia, dan juga Raja Darius, Artahsasta juga sangat tergerak oleh Tuhan untuk mendukung pembangunan Bait Suci.