Share TPOTKES
Share to email
Share to Facebook
Share to X
Pembunuhan Munir Said Thalib pada 7 September 2004 hingga kini masih tanda tanya. Kami membahasnya bersama direktur LBH Jakarta Arif Maulana.
Backsound opening: https://www.youtube.com/watch?v=1g555JlLmOQ&ab_channel=MadeRasta
Baik itu Yahya Waloni atau Muhammad Kece, keduanya seperti petinju kelas pasar malam yang naik ke atas ring dan berteriak menantang petinju kelas dunia. Tujuannya bukan untuk benar-benar adu kekuatan, namun hanya sekedar memamerkan kepada banyak orang bahwa dirinya sekelas dengan yang ditantangnya.
Begitu kira-kira obrolan saya dengan Mas Harry. Sengaja saya panggil beliau dengan sebutan mas agar terus tampak muda, begitu pintanya. Padahal usianya dengan bapak saya hanya terpaut 3 tahun.
Kembali ke urusan Waloni Kece. Saya usulkan agar keduanya nanti ditempatkan dalam satu sel yang sama. Mengapa? Tampaknya kedua orang ini punya kegemaran yang sama; berdebat. Siapa tahu dengan menjadi roommate, tujuan pemasyarakatan keduanya bisa tercapai dengan sempurna. Pabila sudah sama-sama inkracht nanti. Hehehe...
Selamat menyaksikan.
Bersama Harry Tjahjono, kami membincangkan banyak hal mulai dari soal karpet merah yang disinggung AHY dalam pidatonya hingga soal memikat hati rakyat melalui baliho. Bukan dari perspektif politik melainkan dari sudut pandang seorang pegiat budaya yang apa adanya.
Kasus pembunuhan Munir Said Thalib belum juga menemui titik terang. Menjelang sweet seventeen kasus Munir di 7 September 2021 ini, mari segarkan kembali ingatan kita tentang Munir.
TALIBAN akhirnya menguasai Afghanistan. Dunia terkejut, namun lebih terkejut lagi warga Afghanistan. Eksodus besar-besaran terjadi. Trauma masa lalu saat kepemimpinan Taliban 1996-2001 masih tersisa. Warga kabur membawa ketakutan.
Sarah Keihl dan Indira Kalista bisa dipidana?
The podcast currently has 7 episodes available.