Kesehatan mental di dunia kerja mulai mendapat perhatian. Selama pandemi, bermunculan beragam frasa seperti burn out, work life balance, dan yang terbaru adalah quiet quitting. Yang disebut terakhir sering diterjemahkan sebagai kerja secukupnya sebagai perlawanan atas budaya gila kerja. Istilah quiet quitting awalnya trending di Tiktok kemudian jadi bahasan viral karena dianggap relevan dengan pandemi yang mengubah kultur kerja. Kalau gitu, tren kerja secukupnya ini termasuk fenomena positif atau negatif sih? Gimana cara menyikapinya? Biar seru, kita ulik yuk pakai pendekatan Ikigai, itu lho filosofi Jepang yang juga lagi populer, bareng Bagia Arif Saputra, Certified Meditation Instructor The Golden Space Indonesia. Dengerin obrolan lengkap Uang Bicara episode "Tren Quiet Quitting, Ikigai Bilang Apa?" di KBRPrime, Spotify, Google Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.