Shalom pendengar Wednesday Worship yang setia,
Pada saat pertama kali saya berkata “Ya” kepada Tuhan untuk meresponi panggilan saya, TUHAN tidak serta merta bertindak untuk memproses saya dan secara instan menunjukkan kepada saya STT mana yang akan saya tuju. Semenjak saya berkata “YA” kepada Tuhan, saya masih harus menunggu kurang lebih sekitar 17 bulan sebelum TUHAN membimbing saya untuk pergi ke SAAT dan termasuk di dalamnya 7 bulan setelah saya meninggalkan semua pekerjaan dan pelayanan saya di Korea Selatan.
Saya percaya bahwa setiap kita setuju bahwa menunggu adalah sebuah proses yang sangat tidak menyenangkan karena tidak ada kepastian di dalamnya. Di zaman yang sudah maju seperti sekarang ini, hampir setiap kita biasanya menginginkan segala sesuatu secara instan, semuanya ingin serba cepat. Bahkan kita sebagai orang percayapun secara tidak sadar juga seringkali menuntut TUHAN untuk menjawab doa-doa kita dengan cara yang instan.
Sadarkah setiap kita bahwa sebenarnya Tuhan memang ingin menguji dan membentuk karakter dan hati kita melalui prosos “menunggu” ini? Seperti halnya bangsa Israel yang harus menunggu selama 40 thun di padang gurun sebelum Tuhan menuntun mereka untuk masuk ke dalam tanah yang dijanjikan TUHAN kepada Nenek moyang mereka. Ada maksud Tuhan di sana, yaitu untuk merendahkan hati mereka dan menguji mereka untuk mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, yakni apakah mereka berpegang pada perintah-perintah-Nya atau tidak.
Di dalam masa-masa menunggu ini, kita juga akan mendapati pergumulan-pergumulan hidup di dalamnya. Tetapi Seperti bangsa Israel, Tuhan juga akan menyertai kita, Dia tidak akan pernah membiarkan kita jatuh di dalam pergumulan-pergumulan hidup kita, dan Tuhan akan tetap memberikan kedamaian di dalam hidup kita. TUHAN mengizinkan semuanya itu terjadi untuk menguji kita apakah kita cepat menyerah dan meninggalkan Tuhan atau tetap setia berpegang pada janji-Nya, melakukan perintah-perintah-Nya dan meminta pertolongan Tuhan untuk melalui semuanya itu. Dan Bagi yang tetap setiap kepada Tuhan, mereka akan melihat rencana TUHAN yang besar di nyatakan di dalam hidup mereka, tetapi bagi yang tidak setia, mereka tidak akan pernah tahu rencana besar apa yang sebenarnya telah Tuhan siapkan bagi mereka. Oleh karena itulah, marilah kita tetap berpegang teguh dan percaya pada janji Tuhan dan percayalah bahwa Tuhan tidak pernah gagal dan waktu Tuhan adalah yang terbaik bagi kita.
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan menguji engkau untuk mengetahui apa yang ada di dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.