Arsip awal tahun saya, baru sempat mengunggahnya di tengah kesibukkan dan ramainya isi kepala. Sengaja saya luangkan waktu, sebagai tanda atau bentuk apresiasi terbesar untuk seorang Ayah. Tidak lama waktu saya dengannya. Tapi, semoga bisa melegakan rasa syukur dan cukup. Cerita ini berisi tentang bagaimana seorang laki-laki. Sama saja, seperti manusia umumnya. Tidak ada dikotonomi khusus, laki-laki juga punya hati dan tidak semuanya diselesaikan dengan logika. Ya, intinya sampai suatu waktu logika mengalahkan ego, air mata bicara tentang semua tanya yang ramai di kepala. Terima kasih untuk 2000 listeners Arah Pulang. Sampai jumpa lagi....