
Sign up to save your podcasts
Or


Kembali lagi di Podcast Psikologid, dan cukup berbeda dari series sebelumnya. Pada podcast episode kali ini, kita akan membahas mengenai Bagaimana cara untuk memulai bisnis.
Podcast ini di rekam ketika Indonesia sudah masuk ke dapan transisi "The New Normal" dan seperti yang sudah sama-sama kita ketahui COVID-19 berdampak cukup significant bagi dunia bisnis maupun pekerjaan. Banyak orang yang kehilangan penghasilan dan sumber dayanya karena hilang juga kesempatan untuk bekerja.
Saya akan mulainya dengan hal yang mungkin sebagian dari kita sudah ketahui Bersama, Pertama bahwa bisnis itu pada dasarnya bukan menjual produk atau jasa. Nah! Jika sebagai dari Anda bingung, terus apa dong yang saya jual? Bukannya selama ini bisnis itu “Jualan sesuatu?”
Bisnis itu memang manawarkan atau menjual sesuatu dan hal itu adalah “Nilai” atau “Value” yang di kemas dalam bentuk produk ataupun Jasa, jadi ketika oranglain datang untuk membeli produk dari kita, itu artinya ia membeli“Value” yang kita tawarkan. Sebagai contoh sederhana ketika kita membeli sesuatu di mini market, sebenarnya kita membeli satu paket barang beserta denganValue yang di sediakan oleh mini-market itu. Jadi uang yang kita keluarkan sebagai alat tukarnya juga turut membeli AC yang kita rasakan, kenyamanan berbelanja, kebersihan toko, display yang baik, bahkan senyum dan salam mbak-mbak mini market juga masuk ke dalam nilai tersebut.
Bayangkan jika kita ke minimarket yang panas, kotor dan dengan pelayanan yang buruk, kita pasti komplain kan? Itu karena kita secara tidak langsung juga merasa bahwa kebersihan, kenyamanan bahkan pelayanan termasuk dalam satu paket pembelian yang kita lakukan, bukan Cuma barang yang kita beli saja. Hal ini juga sama seperti ketika seorang wanita ke salon yang mereka beli adalah “kenyamanan” dan perasaan “cantik” setelah perawatan. atau tasmahal dan tas murah perbedaannya ada di “status social” pemakainya, bukan lagi pada fungsinya. Karena kalo Cuma fungsi, bisa saja kita menggantinya dengan tote bag / kresek. Bahkan ketika kita menonton Film di bioskop yang kita beli adalah“story telling” dan juga“emosi” inilah kenapa banyak film drama, komedi dan horror itu laris di pasaran, karena emosi yang di tawarkan seringkali berbeda dari realitas yang kita alami di dunia nyata. Jarang ada pasangan yang benar-benarromantic seperti di Film kan? Ataumoment di mana kita bisa tertawa lepas dan juga teriak karena mendapatkan pengalamansupranatural yang tidak bisa kita rasakan setiap harinya.
Mau tahu lebih banyak? Yuk dengarkan Episode lengkapnya!
By Komunitas Psikologi DigitalKembali lagi di Podcast Psikologid, dan cukup berbeda dari series sebelumnya. Pada podcast episode kali ini, kita akan membahas mengenai Bagaimana cara untuk memulai bisnis.
Podcast ini di rekam ketika Indonesia sudah masuk ke dapan transisi "The New Normal" dan seperti yang sudah sama-sama kita ketahui COVID-19 berdampak cukup significant bagi dunia bisnis maupun pekerjaan. Banyak orang yang kehilangan penghasilan dan sumber dayanya karena hilang juga kesempatan untuk bekerja.
Saya akan mulainya dengan hal yang mungkin sebagian dari kita sudah ketahui Bersama, Pertama bahwa bisnis itu pada dasarnya bukan menjual produk atau jasa. Nah! Jika sebagai dari Anda bingung, terus apa dong yang saya jual? Bukannya selama ini bisnis itu “Jualan sesuatu?”
Bisnis itu memang manawarkan atau menjual sesuatu dan hal itu adalah “Nilai” atau “Value” yang di kemas dalam bentuk produk ataupun Jasa, jadi ketika oranglain datang untuk membeli produk dari kita, itu artinya ia membeli“Value” yang kita tawarkan. Sebagai contoh sederhana ketika kita membeli sesuatu di mini market, sebenarnya kita membeli satu paket barang beserta denganValue yang di sediakan oleh mini-market itu. Jadi uang yang kita keluarkan sebagai alat tukarnya juga turut membeli AC yang kita rasakan, kenyamanan berbelanja, kebersihan toko, display yang baik, bahkan senyum dan salam mbak-mbak mini market juga masuk ke dalam nilai tersebut.
Bayangkan jika kita ke minimarket yang panas, kotor dan dengan pelayanan yang buruk, kita pasti komplain kan? Itu karena kita secara tidak langsung juga merasa bahwa kebersihan, kenyamanan bahkan pelayanan termasuk dalam satu paket pembelian yang kita lakukan, bukan Cuma barang yang kita beli saja. Hal ini juga sama seperti ketika seorang wanita ke salon yang mereka beli adalah “kenyamanan” dan perasaan “cantik” setelah perawatan. atau tasmahal dan tas murah perbedaannya ada di “status social” pemakainya, bukan lagi pada fungsinya. Karena kalo Cuma fungsi, bisa saja kita menggantinya dengan tote bag / kresek. Bahkan ketika kita menonton Film di bioskop yang kita beli adalah“story telling” dan juga“emosi” inilah kenapa banyak film drama, komedi dan horror itu laris di pasaran, karena emosi yang di tawarkan seringkali berbeda dari realitas yang kita alami di dunia nyata. Jarang ada pasangan yang benar-benarromantic seperti di Film kan? Ataumoment di mana kita bisa tertawa lepas dan juga teriak karena mendapatkan pengalamansupranatural yang tidak bisa kita rasakan setiap harinya.
Mau tahu lebih banyak? Yuk dengarkan Episode lengkapnya!

0 Listeners

19 Listeners

62,566 Listeners

0 Listeners

3 Listeners

1 Listeners

1 Listeners

0 Listeners

0 Listeners

0 Listeners

0 Listeners

2 Listeners

0 Listeners

0 Listeners

25 Listeners