Bagaimana jika kau saja yang menungguku tanpa kabar,

dan aku seenaknya membiarkanmu menanti. Mampukah kau sesetia aku dalam menunggumu? Haha, audio dikirim jauh-jauh dari Pattaya. Penyuara oleh Amalia Trstn — enjoy!

Aku benci hampir semua tentangmu, namun aku juga menyukainya. Penyuara oleh Dan Arraka @danz_arraka

Saya tidak pernah tahu wajah perempuan itu seperti apa. Saya cuma bisa membayangkan betapa tabahnya perempuan itu.

Diskusi senja sambil nikmati ngamati ponselnya masing-masing, yuk?

Benar-benar dengan antusias dan semangat kemerdekaan yang menggelora minggu lalu, seraya menyeka peluh di pipinya, ditambah senyum semangat 'agustusan' ia membilang padaku, "sudah 39 kali aku mengambil napas panjang hanya untuk ini, Cok!" Menyenangkan! Penyuara oleh Rofika Arista. Enjoy!

Sialan! Aku menikmati kekalahan. Pencipta + penyuara oleh Coli Day. Tahu, kan? Haha, jumpai lapak daringnya @coly_day di Instagram. Penjaga lapaknya manis, kumisnya teriris dan itu mungkin jadi pelaris. Oh ya, yang jelas botak kepalanya. Enjoy! 🤘🏼

Yang ini versi lelakinya, ya. Tanpa peluh, audio dikirim jauh-jauh dari Riau dan syukurlah mendarat dengan selamat tanpa cacat ke Jawa Timur. Penyuara oleh Rendra P. Riastyo. Enjoy!

Satu menit lebih sedikit sudah mewakili perasaanmu, kan? Haha, terus apa yang udah didapat di puisi ini? Brisik? Riuh? Suara hujan deras ditambah petir yang menggelegar? Kisah pilu? Kisah sendu? Kenelangsaan? Atau bahkan kisah bahagia? Berlebihan, ya? Haha, yaudah. Enjoy!

Ada yang masih ingat rasanya menyapa pada kali pertama? Haha, penyuara oleh Kinot. Enjoy!

Kita gak bisa apa-apa karena harus manut sama Dalang, ya. Eh, tapi bisa request jodoh gak sih sama Dalangnya? Uhuy!